Ssst, Ada Agenda Singkirkan Oligarki Sebelum Pemilu 2024
jpnn.com, JAKARTA - Keinginan masyarakat untuk bisa merasakan perubahan di Indonesia sudah harus semakin dimatangkan. Bahkan dua masalah inti yang mengemuka belakangan harus diputus akarnya.
Demikian disampaikan Direktur Sabang Merauke Institute, Syahganda Nainggolan dalam acara refleksi 24 tahun Reformasi bertajuk "Menarik Benang Merah Gerakan Mahasiswa dari Masa ke Masa: Perlawanan Terhadap Oligarki?" Yang diselenggarakan Masika-ICMI, di KopiBrug, Jalan Tebet Barat Dalam Raya No. 20, Tebet, Jakarta Selatan pada Kamis malam (12/5).
"Bahwa pemulihan sistem demokrasi dan agenda menghancurkan dominasi oligarki dalam tatatan politik harus selesai tahun ini," kata Syahganda.
Menurut Syahganda, demokrasi telah dikerdilkan oleh rezim Jokowi dengan melakukan gerakan islamophobia, pemberangusan kebebasan sipil, berbagai pelanggaran HAM dan "illiberal democracy".
"Selain itu, rezim ini telah memberikan kedaulatan sepenuhnya pada kelompok oligarki. Kaum pemilik modal menguasai seluruh tatatan politik nasional. Termasuk dalam hal mafia minyak goreng, pemerintah Jokowi gagal melindungi segenap rakyat Indonesia," kata Syahganda.
Untuk kembali pada cita-cita reformasi politik yang diperjuangkan mahasiswa, Syahganda memandang perlu adanya gerakan mahasiswa, gerakan buruh dan kaum ulama yang bersatu merebut demokrasi dan menyingkirkan kaum oligarki.
Bagi Syahganda, upaya tersebut mesti terjadi sebelum pemilihan 2024. Sebab, agenda pemilu ke depan tidak boleh melahirkan sistem demokrasi palsu sebagaimana yang berjalan saat ini, di mana rakyat tidak berdaulat.
"Konkretnya, pemerintah harus dipaksa membebaskan semua tahanan politik, seperti Habib Rizieq, dan lain-lain, melakukan reformasi agraria secara total dan mendorong keadilan sosial bagi seluruh rakyat," demikian Syahganda.
Menurut Syahganda, demokrasi telah dikerdilkan oleh rezim Jokowi dengan melakukan gerakan islamophobia, pemberangusan kebebasan sipil,
- Jokowi-Prabowo Dinilai Mampu Solidkan Koalisi Pemerintahan Baru
- Gelar Aksi di Depan Kedubes AS, Laskar Garuda Bersuara Minta LSM IFES Angkat Kaki dari RI
- Pakar Sebut Prabowo Mampu Lanjutkan Strategi Geopolitik Jokowi
- Pragmatisme Politik Merajalela di 2024, PDIP Pastikan Keberpihakan pada Wong Cilik
- Konsolidasikan Kader PDIP, Hasto Singgung Rintangan Pertemuan Megawati-Jokowi
- Pengamat Nilai PDI Perjuangan Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran