Ssttt...PKS Masih Bimbang Putuskan Jagoan di Pilkada Depok

jpnn.com - DEPOK - Sudah menjadi rahasia umum, Kota Depok merupakan salah satu wilayah yang menjadi kantong suara terbesar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Indonesia. Namun jelang Pilkada Depok, Desember nanti, partai ini belum bisa memutuskan siapa jagoannya yang bakal maju sebagai bakal calon Wali Kota.

Ketua DPD PKS Kota Depok, M. Supariyono mengaku, hingga saat ini pihaknya belum menerima keputusan dari pusat soal nama bakal calon yang diusung di arena Pilkada Depok.

Sempat beredar di kalangan para politikus Depok, PKS sudah punya bakal calon dalam diri Idris Abdul Shomad (Wakil Wali Kota Depok saat ini) dan Imam Budi Hartono (anggota DPRD Jawa Barat). Namun Supariyono buru-buru menepisnya.

"Belum ada keputusan dari DPP,” sebut Supariyono beberapa hari lalu.

Diketahui, pemilihan Depok 1 dan Depok 2 nanti merupakan Pilkada ketiga Kota Depok yang dilakukan secara langsung. Sebelumnya, Nur Mahmudi Ismail telah menjabat sebagai wali kota selama dua periode. Nur Mahmudi yang merupakan salah seorang pendiri Partai Keadilan (cikal bakal PKS) itu diusung PKS. Pada periode pertamanya, Nur Mahmudi didampingi Yuyun Wirasaputra. Sementara di periode keduanya, Nur memimpin didampingi Idris Abdul Shomad.

Dilansir juga dari Depok News, data KPUD Kota Depok menyebutkan bahwa partai politik hasil 2014 yang akan mengusung calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok dari jalur partai politik dipersyaratkan minimal harus mempunyai 10 kursi di parlemen atau gabungan dari partai politik yang mempunyai kursi di parlemen dengan jumlah minimal 10 kursi. 

Kursi di Kota Kembang (sebutan lokasi kantor DPRD Depok) sendiri diisi PDI Perjuangan 11 kursi, Gerindra 9 kursi, PAN 6 kursi, PKS 6 kursi, Partai Golkar 5 kursi, Partai Demokrat 5 kursi, PPP 4 kursi, Partai Hanura 2 kursi, PKB 1 kursi dan Partai Nasdem 1 kursi.

Selain Idris Abdul Shomad dan Imam Budi Hartono yang dikaitkan bakal maju di pilkada serentak Desember 2015 nanti, terdapat nama-nama lain yang beredar di masyarakat seperti Hasbullah Rahmad (PAN), Babai Suhaimi (Golkar), Rieke Diah Pitaloka (PDI Perjuangan), Mazhab HM (PPP), Edi Sitorus (Demokrat), dan Agung Witcaksono (Demokrat) serta Pradi Supriatna (Gerindra). (adk/jpnn)