Subsidi Jalan, Tapi Pupuk Tetap Langka
Senin, 13 Desember 2010 – 14:33 WIB
JAKARTA - Komisi IV DPR RI mengkritisi pola subsidi pupuk yang selama ini diberlakukan pemerintah. Pasalnya, kebijakan tersebut dinilai hanya menguntungkan petani berdasi dan tidak memihak pada petani (sebenarnya).
"Subsidi pupuk tiap tahun diberi. Malah untuk 2011, nilainya mencapai Rp 16,3 triliun. Tapi anehnya, petani kita masih miskin, pupuk juga tetap langka," kritik Made Urif, anggota Komisi IV, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Senin (13/12).
Hal senada diungkapkan oleh Zaini Rahman. Menurut dia, mekanisme distribusi pupuk tersebut harus diubah. Sebab katanya, ketika musim tanam tiba, pupuk justru menjadi langka dengan harga tinggi. Sebaliknya ketika musim tanam berakhir, pupuk malah banjir di pasaran.
"Kalau Pak Dirjen mengecek di lapangan, pasti pupuk itu banyak yang diborong petani berdasi. Petani kecil paling hanya membeli pupuk sesuai kebutuhan sawah dan kebunnya saja," ujarnya.
JAKARTA - Komisi IV DPR RI mengkritisi pola subsidi pupuk yang selama ini diberlakukan pemerintah. Pasalnya, kebijakan tersebut dinilai hanya menguntungkan
BERITA TERKAIT
- Cetak Laba Rp 15,98 Triliun Pada Triwulan I 2024, Mayoritas Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI
- Semester I 2024: Pertamina Hulu Energi Catatkan Kinerja Cemerlang
- RUPST 2024 BRI Insurance Laporkan Kinerja Positif
- BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Layanan Finansial Bagi PMI di Korsel
- Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp 622,6 Triliun
- Amartha Perkuat Komitmen Membangun Ekosistem Finansial Inklusif di Asia Tenggara