Sudah 1.600 Unit Hunian Vertikal Laku Terjual

Sudah 1.600 Unit Hunian Vertikal Laku Terjual
Ilustrasi apartemen. Foto: Dite Surendra/Jawa Pos/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Minat warga Surabaya untuk membeli hunian vertikal belakangan ini meningkat. Selain faktor harga, lokasi yang strategis dan kepraktisan menjadi dua faktor utama yang mendongkrak penjualan apartemen.

Alasan tersebut membuat pengembang seperti PT Tlatah Gema Anugrah tidak berhenti menawarkan dan membangun hunian vertikal.

Direktur Utama Apartemen Bale Hinggil Hengky Budiarto menyatakan, perusahaannya mulai membangun tower C dan D. Padahal, pembangunan tower A dan B yang sudah rampung mulai diserahterimakan kepada konsumen. ”Saat ini hand over masih berjalan, beberapa unit juga mulai ditempati,” katanya pekan lalu.

Sebanyak 1.600 di antara 2.000 unit hunian di dua tower pertama Bale Hinggil sudah laku terjual. Hengky optimistis seluruh unit yang tersisa habis terserap pasar. Terutama kalangan end user. ”Selama ini, pembeli kami sebanyak 80 persen adalah end user,” terangnya.

BACA JUGA: Pasar Properti Batam Diprediksi Meningkat Usai Lebaran

Untuk membangun tower C dan D, Bale Hinggil menyiapkan investasi sebesar Rp 900 miliar. Sebelumnya, pembangunan dua tower pertama berkisar Rp 600 miliar.

Pembangunan dua tower berikutnya, menurut Hengky, lebih mahal karena spesifikasinya lebih tinggi dan harga material sudah lebih mahal.

Bukan hanya unit tempat tinggal, Bale Hinggil juga akan melengkapi apartemen empat tower itu dengan area komersial. ”Sekarang ini konsumen bisa pilih apartemen yang dekat dengan tempat kerja, kampus, pusat keramaian, atau simpul transportasi,” kata Ketua Kehormatan REI Jatim Sutoto Yakobus, Jumat (7/6).

Belakangan, minat warga Surabaya untuk membeli hunian vertikal meningkat, selain faktor harga juga lokasi yang strategis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News