Sudah 91 Tahun Berdiri, Sekolah di Wilayah Terpencil Magelang itu Kini Mendapatkan Bantuan

Sudah 91 Tahun Berdiri, Sekolah di Wilayah Terpencil Magelang itu Kini Mendapatkan Bantuan
Para siswa siswi SD Kanisius Kenalan di Magelang. Foto: dok Guscloud

Prihatin akan hal tersebut, salah satu guru dari SD Kanisius Kenalan, Henricus Suroto, pernah ramai diperbincangkan pada saat dia berinisiatif beberapa kali memberikan kelas dengan mendatangi rumah para siswa di perbukitan Menoreh yang terkendala sinyal dan ponsel untuk belajar online dari rumah karena pandemi COVID-19.

Nama Henricus Suroto sebagai guru ramai diperbincangkan sampai ke media internasional seperti Reuters, Straits Times, CNN Network dan lainnya.

“Ini bukan cuma tanggung jawab Pak Henricus atau Kanisius Kenalan, tapi siapapun yang berkesempatan. Ada banyak rekan-rekan seperti Bakti Nusantara, The Good Exchange, content creator dan pihak lain yang punya ketertarikan yang sama tentang edukasi, dan Gushcloud menilai perlu melakukan hal konkrit sebagai dukungan tanggung jawab kita.” ujar Edo Oktorano Erhan, Corporate Communications Director Gushcloud Indonesia.

Program ini adalah salah satu bagian dari program utama Gushcloud, The Day of Impacter, yang akan terjadi di akhir tahun 2021.

The Day of Impacter adalah agenda sosial utama Gushcloud berupa konferensi dan tidak menutup kemungkinan donasi yang fokus membahas dan mengundang beberapa tokoh-tokoh berpengaruh dan berdampak.

Ini salah satu bentuk dukungan Gushcloud sebagai Influencer Marketing agency dengan visi “Creating Tomorrow’s Positive Influence”.

Kanisius Kenalan Project adalah proyek tanggung jawab sosial kolektif antara Gushcloud yang berperan sebagai host dan initiator bersama dengan Yayasan Tunas Bakti Nusantara dan The Good Exchange, dengan tujuan mulia.

Yaitu demi menyalakan kembali riuh optimisme anak-anak SD Kanisius Kenalan untuk menimba ilmu. Gushcloud, Yayasan Tunas Bakti Nusantara dan The Good Exchange akan menjadi penghubung SD Kanisius Kenalan demi menjangkau pihak luar yang lebih luas lagi, membangun kesadaran dan kepedulian mereka berdasarkan peran dan keahlian masing-masing.

Sekolah yang telah menginjak usia 91 tahun ini kini tetap berdiri meski dalam kondisi yang cukup memprihatinkan dan mengundang perhatian Guscloud.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News