Sudah Ganti Nama, Tertangkap Juga

jpnn.com - SURABAYA - Secerdik-cerdiknya penjahat mengubah nama, kedoknya terbongkar juga. Identitas tersangka perampasan, yakni Afri Muhammad Sholeh, sudah dikamuflase menjadi Wahyu Hidayat. Namun, polisi berhasil melacak lelaki 23 tahun itu dan menangkapnya. Baru tiga pekan menikah, dia masuk penjara lagi.

Warga Krembangan tersebut dibekuk anggota Unit Jatanum Satreskrim Polrestabes Surabaya karena kasus kejahatan jalanan. Dia diancam hukuman lima tahun penjara. Dalam catatan kepolisian, Afri telah empat kali ini masuk bui.

Dirinya pernah mencopet di Bubutan pada 2002. Atas perbuatan tersebut, pelaku dikenai hukuman tiga bulan penjara. Pada 2011 Afri merampas tas di Tegalsari. Dia pun dihukum tujuh bulan penjara.

Tidak kapok, Afri mengulangi kejahatannya lagi. Dia merampas ponsel pada 2012. ''Saya kena sepuluh bulan di Lapas Jombang. Baru keluar Juli lalu,'' katanya di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (11/10).

Kali ini penangkapan itu juga merupakan buntut kejahatannya pada 2012. Kasus terakhir yang membelit Afri adalah penjambretan di Jalan H.R. Muhammad. Dia merampas tas milik Uttie Budi Harrini, 38, warga Jalan Putat Gede Barat. Saat itu pelaku berhasil lolos dari kejaran polisi dan korban.

Dia juga sempat memanipulasi nama. Karena itu, namanya tidak tercantum dalam data kepolisian. Kasus penjambretan di Jalan H.R. Muhammad pun tidak masuk dalam perkara yang pernah dia perbuat. Afri bahkan menikah pada pertengahan September lalu.

"Saya ngaku bernama Wahyu Hidayat. Itu memang nama saya di akta kelahiran. Beda dengan di ijazah SMP," jelasnya.

Namun, upaya menyembunyikan identitas itu terungkap polisi. Afri terlacak. Polisi sudah hafal wajah dan rumah pelaku. "Pelaku ini memang residivis. Sudah empat kali ini ditangkap," terang Kanitjatanum Iptu M. Sholikhin Fery kemarin. (jun/c14/roz)