Suka Duka Penari Hiburan Malam, Didatangi Polisi Hingga Disemprot Ibu-Ibu

Suka Duka Penari Hiburan Malam, Didatangi Polisi Hingga Disemprot Ibu-Ibu
Sexy dancer saat menghibur tamu pada launching kafe dan resto di kawasan Kabupaten Karanganyar. Foto: Radar Solo

Sebagai manajer, Ayu bakal menjadi ujung tombak ketika terjadi hal tak diinginkan kepada personelnya. Kejadian tak menyenangkan lainnya terjadi saat tampil di wilayah Kabupaten Sragen. Namun kali ini bukan lagi soal perizinan, melainkan dipaksa turun oleh emak-emak kampung setempat.

“Acaranya apa saya lupa. Seingat saya kegiatannya di lapangan. Pas tengah-tengah tampil itu, ibu-ibunya meneriaki kami dan memaksa acara dihentikan,” kenangnya.

BACA JUGA: Solusi Hadapi Krisis Ala Penari Striptis

Awalnya, Ayu terus menyemangati personelnya tetap melanjutkan show. Namun, desakan untuk menghentikan tarian semakin besar. Menghindari hal tak diinginkan, Ayu terpaksa meminta penarinya turun panggung.

“Dari semua sudut itu sudah teriak turun...turun. Karena takut kenapa-kenapa, saya suruh berhenti (menari, red) saja,” tandasnya. Dari pengalaman tersebut, Ayu lebih selektif menerima job.

“Harus detail. Misal mainnya di mana? Kapan? Acara apa? Biar kami bisa menyesuaikan bagaimana kostumnya. Saya harap pandangan masyarakat tak selalu buruk untuk para penari seperti kami,” tutup Ayu. (rs/ves/per/JPR)


Menjadi penari hiburan malam harus siap dengan beragam risikonya. Pergaulan bebas, minuman keras, narkoba, hingga berhadapan dengan warga.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News