Suka Duka Penari Hiburan Malam, Didatangi Polisi Hingga Disemprot Ibu-Ibu

Suka Duka Penari Hiburan Malam, Didatangi Polisi Hingga Disemprot Ibu-Ibu
Sexy dancer saat menghibur tamu pada launching kafe dan resto di kawasan Kabupaten Karanganyar. Foto: Radar Solo

Seiring berjalannya waktu, salah seorang kerabat mendapat foto saat Adel pentas kemudian ditunjukkan ke orang tua Adel. Bisa ditebak, perempuan murah senyum ini ditegur keras.

Butuh beberapa kali komunikasi dengan orang tua untuk mengizinkan Adel menjadi sexy dancer. “Kata orang tua ya sudah kalau memang serius. Asal niatnya serius kerja enggak masalah, jangan macam-macam,” ujarnya.

BACA JUGA: Waduh...Penari Striptis Bisa Dibui 10 Tahun

Kali pertama gabung Mendoza, Adel tidak memiliki kemampuan menari. Namun, karena kemauannya kuat, manajemen mempertimbangkan ulang dan meminta Adel berlatih keras.

Penghasilan yang lumayan sebagai sexy dancer menarik perhatian Esti, 22, ikut menekuninya. Dia bercita-cita dari sexy dancer bisa mendirikan usaha sendiri.

“Saya kerja di salon kecantikan di Wonogiri. Sebulan ini saya gabung dan show di Solo. Kenapa? Karena saya pengin segera mengumpulkan tabungan biar bisa membangun usaha mandiri,” terangnya.

Masing-masing sexy dancer punya cara meminimalkan risiko bekerja di hiburan malam. Tapi ada beberapa kejadian yang tak bisa dihindari saat pentas.

“Pernah di tengah-tengah kami manggung didatangi polisi. Ternyata panitia acaranya tidak menyertakan sexy dancer di acara itu. Dalam izin acara cuma ditulis dance,” beber sang manajer Ayu Mendoza.

Menjadi penari hiburan malam harus siap dengan beragam risikonya. Pergaulan bebas, minuman keras, narkoba, hingga berhadapan dengan warga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News