Sukadiono
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Kabarnya, Prof, Dien Syamsudin yang membisiki supaya Sukadiono berkopiah.
Sebagai organisasi dakwah yang konsen terhadap gerakan tajdid, simbol-simbol artifisial dan aksesoris itu seharusnya sudah tidak menjadi isu.
Terpilihnya Sukadiono sebagai ketua justru bisa menjadi tonggak perubahan yang menjadi preseden bagus di masa depan.
Mungkin setelah Sukadiono menjadi ketua akan muncul ketua-ketua dengan nama Jawa yang ‘’kurang santri’’, misalnya Agus Purwanto dan lainnya.
Hal yang lebih esensial adalah tengara terjadinya pergeseran orientasi di kalangan warga Muhammadiyah.
Hal itu ditandai dengan munculnya kecenderungan untuk memilih manajer ketimbang ulama sebagai ketua.
Selama berkiprah di Muhammadiyah Sukadiono memang lebih menonjol kemampuan manajerialnya.
Hal itu dibuktikannya dengan menjadi rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya selama 3 periode.
Kemunculan Sukadiono sebagai ketua juga memunculkan beberapa catatan, antara lain, adanya pergeseran orientasi warga Muhammadiyah Jawa Timur.
- Muhammadiyah-Polres Tanjung Priok Perkuat Sinergi Jaga Kamtibmas dan Kegiatan Keagamaan
- Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar, Muhammadiyah: Perilaku yang Mencoreng Profesi
- MOSAIC & Muhammadiyah Bahas Potensi Penggunaan Dana ZIS untuk Transisi Energi
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- Mengenang Paus Fransiskus, Ketum PP Muhammadiyah: Sosok Penyantun dan Humoris
- Muhammadiyah Pertanyakan Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza ke RI