Sukamta PKS Tagih Janji Jokowi Gandakan Anggaran Pertahanan

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Sukamta mendesak Presiden Joko Widodo segera merealisasikan janji kampanyenya yang akan melipatgandakan anggaran pertahanan. Permintaan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu sebagai respons atas kecelakaan alat utama sistem pertahana (alutsista) secara beruntun belum lama ini.
"Janji kampanye dan visi misi Presiden Jokowi yang ingin melipatgandakan anggaran pertahanan menjadi 1,5 persen dari PDB perlu segera direalisasikan. Ini penting supaya peremajaan alutsista bisa dilakukan sesuai kebutuhan," ucap Sukamta di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (14/3).
Sebelumnya, sebuah tank M113 mengalami kecelakaan di Kali Bogowonto, Purworejo, Jawa Tengah, pekan lalu. Sedangkan sebuah kapal motor cepat milik Kodam Jaya tenggelam di perairan Kepulauan Seribu, Senin (11/3).
Sukamta menegaskan, kecelakaan alutsista hanya menunjukkan kelemahan pertahanan nasional. Bahkan, berbagai peristiwa itu bisa menurunkan deterrence effect negara di kawasan dan di dunia internasional.
Sekretaris Fraksi PKS itu menambahkan, bisa saja kecelakaan alutsista karena faktor manusianya. Tapi, bisa juga karena faktor alutsista yang memang tidak layak.
“Khusus untuk kondisi alutsista, harus disadari sudah saatnya pemerintah melakukan peremajaan alutsista TNI," tambah politikus asal Yogyakarta ini.(fat/jpnn)
Kecelakaan alutsista hanya menunjukkan kelemahan pertahanan nasional. Bahkan, berbagai peristiwa itu bisa menurunkan deterrence effect RI di kawasan.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Bersama Koalisi Pemerintah, PKS Makin Kukuh Melayani & Membela Rakyat
- PKS Instruksikan Kader di Pos Menteri & Kepala Daerah Menyukseskan Program Prabowo
- Aboe Bakar: Kepala Daerah dari PKS Harus Selaras dengan Prabowo
- Legislator PKS: Misi Paus Fransiskus Menyetop Genosida di Palestina Harus Dilanjutkan
- Kawal PSU Pilkada Kabupaten Serang, PKS Menerjunkan Ratusan Pasukan Khusus
- Elite PKS & Partai Erdogan Bertemu di Turki, Kemerdekaan Palestina Jadi Isu Utama