Sultan Jelaskan Relasi Islam dan Demokrasi Indonesia di Loughborough University

jpnn.com, JAKARTA - Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Sultan B Najamudin memenuhi undangan otoritas salah satu Kampus terbaik di Inggris Loughborough University pada Kamis (11/12).
Sultan memberikan pemaparan tentang Relasi Islam dan demokrasi di Indonesia.
Agenda akademik ini melengkapi rangkaian lawatan wakil ketua dan belasan anggota DPD RI ke Inggris dan Skontalandia setelah merampungkan agenda puncak COP 26 Glasgow.
Tiba di Campus of the Year 2021 itu, Sultan disambut langsung secara istimewa oleh Presiden universitas sekaligus wakil rektor Prof. Nick Jennings CB, FREng, bersama para dekan, ketua program study/departemen dan para dosen senior.
Di hadapan ratusan civitas akademika Loughborough University, Sultan secara singkat dan jelas menerangkan kehidupan Umat Islam Indonesia dan hakikat ideologi Pancasila dalam kaitannya dengan praktik demokrasi Indonesia yang khas.
Dalam Pidatonya, Sultan mengungkapkan Pancasila merupakan ideologi tengah yang mengomparasikan prinsip-prinsip Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Dengan demikian, hakikatnya Pancasila merupakan ideologi dunia, yang melampaui sekat-sekat nasionalisme, dan bersifat universal,” kata Sultan.
Meskipun Indonesia dikenal sebagai negara yang plural dengan populasi muslim terbesar di dunia, lanjutnya, demokrasi Indonesia mampu tumbuh dan dapat diterima secara baik oleh kalangan Islam.
Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Sultan B Najamudin memenuhi undangan otoritas salah satu Kampus terbaik di Inggris Loughborough University pada Kamis (11/12).
- Bung Karno, Silsilah dan Pertanda Alam atas Kelahirannya
- Menag Ucapkan Selamat Atas Pengukuhan Prof Benyamin Jadi Guru Besar Teologi Politik
- Begini Kekhawatiran Al Araf dan Pegiat HAM terhadap Revisi UU TNI
- Soal PK Moeldoko Gugat Demokrat, Syarief Hasan: Kami Menaruh Harapan MA Menolak
- Yandri Susanto Ingatkan Pentingnya Ormas yang Kuat Guna Mendukung Kemajuan Islam
- Wamenag Zainut: Aktivis PWN Bisa jadi Duta Moderasi dan Demokrasi