Sungai Kahayan Diduga Tercemat Merkury
Rabu, 05 Oktober 2011 – 10:39 WIB
“Hentikan menebar benih sementara waktu guna menghindari kematian ikan,” katanya. Menurut ia, sekitar 40 persen ikan yang mati yakni jenis nila. Rata-rata beratnya sudah mencapai 150 gram.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Palangka Raya, Nuh Gufron Ahmad, baru-baru ini menambahkan, terjadinya pendangkalan Sungai Kahayan yang disertai dengan tingginya kadar lumpur yang terkandung di dalam air sungai tersebut, salah satunya akibat maraknya penambangan emas tanpa izin di daerah hulu Sungai Kahayan yang hingga saat ini masih terus saja terjadi.
Tingginya kadar lumpur dalam air sungai menyebabkan, ikan yang dikembangkan petani keramba di Palangka Raya banyak yang mati. Tingginya tingkat kekeruhan air sungai, menyebabkan oksigen yang masuk dalam keramba berkurang, karena didominasi oleh kandungan lumpur dengan konsentrasi partikel tanah yang tinggi. (rya/viv/fuz/jpnn)
PALANGKA RAYA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya mengimbau masyarakat untuk tidak mengkonsumsi air Sungai Kahayan. Ini lantaran
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Polda Sulteng Diminta Proses secara Profesional Kasus Pemalsuan Izin Tambang
- 1 Jemaah Calon Haji Asal Pacitan Meninggal Dunia di Madinah, Ini Penyebabnya
- 1 Mobil Bermuatan BBM Jenis Pertalite Terbakar di Kota Jambi
- Driver Ojol Dikeroyok Jukir di Pekanbaru, Ratusan Rekannya Membalas, Ricuh, Dor!
- Ratusan Karyawan BMI Gelar Aksi Damai di PN Kepanjen, Ini Tuntutannya
- 21 Ton Bawang Bombai Selundupan dari Malaysia Diamankan Polda Riau