Sungai Kahayan Diduga Tercemat Merkury

Sungai Kahayan Diduga Tercemat Merkury
Sungai Kahayan Diduga Tercemat Merkury
“Hentikan menebar benih sementara waktu guna menghindari kematian ikan,” katanya. Menurut ia, sekitar 40 persen ikan yang mati yakni jenis nila. Rata-rata beratnya sudah mencapai 150 gram.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Palangka Raya, Nuh Gufron Ahmad, baru-baru ini menambahkan, terjadinya pendangkalan Sungai Kahayan yang disertai dengan tingginya kadar lumpur yang terkandung di dalam air sungai  tersebut, salah satunya akibat maraknya penambangan emas tanpa izin di daerah hulu Sungai Kahayan yang hingga saat ini masih terus saja terjadi.

Tingginya kadar lumpur dalam air sungai menyebabkan, ikan yang dikembangkan petani keramba di Palangka Raya banyak yang mati. Tingginya tingkat kekeruhan air sungai, menyebabkan oksigen yang masuk dalam keramba berkurang, karena didominasi oleh kandungan lumpur dengan konsentrasi partikel tanah yang tinggi. (rya/viv/fuz/jpnn)

PALANGKA RAYA –  Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya mengimbau masyarakat untuk tidak mengkonsumsi air Sungai Kahayan. Ini lantaran


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News