Suplemen Antioksidan Tertentu Bisa Perpendek Umur

Suplemen Antioksidan Tertentu Bisa Perpendek Umur
Suplemen Antioksidan Tertentu Bisa Perpendek Umur

jpnn.com - BAGI sebagian orang, suplemen seperti vitamin dapat menggantikan asupan vitamin alami dari buah-buahan yang mungkin tidak sempat dikonsumsi. Begitu juga dengan suplemen antioksidan yang diklaim dapat menghilangkan radikal bebas di tubuh. Padahal menurut sebuah review terbaru, suplemen ini bisa memperpendek umur.

Radikal bebas sendiri telah lama diketahui dapat merusak sel-sel dalam tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit, di antaranya gangguan jantung dan kanker. Namun ternyata sebuah studi baru menemukan fakta mengejutkan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen antioksidan secara rutin, takkan hidup selama orang yang tidak mengonsumsi antioksidan.

Bahkan review yang sama mengklaim ada antioksidan tertentu yang semakin memperpendek umur orang yang mengonsumsinya.

Review yang dilakukan sekelompok peneliti dari Denmark ini melaporkan bahwa, partisipan yang mengonsumsi tiga jenis antioksidan yakni beta-karoten, vitamin E dan vitamin A dosis tinggi, cenderung berisiko tinggi meninggal dunia lebih cepat daripada partisipan yang tidak mengonsumsi ketiganya.

"Sebenarnya studi ini hanya memastikan apa yang selama ini sudah kita ketahui, suplemen antioksidan tidaklah efektif untuk menyelamatkan nyawa seseorang atau membuat seseorang menjadi lebih sehat," kata pakar suplemen diet dan dokter spesialis penyakit dalam dari Cambridge Health Alliance in Somerville, Mass, Dr. Pieter Cohen, seperti dilansir laman Livescience, Kamis (31/10).

Kesimpulan ini diperoleh setelah peneliti membandingkan tingkat kematian partisipan yang mengonsumsi sedikitnya lima jenis suplemen antioksidan; beta-karoten, vitamin A, C, E dan mineral selenium, dengan partisipan yang hanya menerima plasebo atau tidak mengonsumsi apapun.

Data yang digunakan berasal dari 78 riset tentang suplemen antioksidan yang dipublikasikan antara tahun 1977 hingga tahun 2012. Semua percobaan ini melibatkan 300.000 partisipan dewasa dengan usia rata-rata 63 tahun, dan banyak di antaranya yang telah menglonsumsi antioksidan sedikitnya selama tiga tahun.

Ketika mengevaluasi 56 percobaan yang dianggap memiliki rancangan terbaik dan risiko bias terendah, peneliti menemukan bahwa risiko kematiannya masih empat persen lebih tinggi pada partisipan yang mengonsumsi suplemen antioksidan dibandingkan partisipan yang mengonsumsi plasebo. Dan kondisi ini tetap konsisten terlepas dari apakah partisipan mengonsumsi antioksidan saat sehat maupun sakit.

BAGI sebagian orang, suplemen seperti vitamin dapat menggantikan asupan vitamin alami dari buah-buahan yang mungkin tidak sempat dikonsumsi. Begitu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News