Surat Kuasa

Oleh: Dahlan Iskan

Surat Kuasa
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Suatu siang Deolipa dibangunkan. Padahal ia baru sempat tidur dua jam. Malam sebelumnya ia tidak tidur sama sekali. Sepanjang malam. Paginya pun belum bisa tidur. Maka di hari Sabtu itu ia baru berangkat tidur pukul 12 siang.

"Saya dibangunkan sekitar pukul 14.00," ujar Deolipa. "Ada apa dibangunkan begini," tanya Deolipa.

"Nih, ada pekerjaan Merah Putih," ujar yang menelepon.

Si penelepon adalah pejabat cukup tinggi di Mabes Polri.

Sampai di Mabes, Deolipa mendapat penjelasan apa yang telah terjadi di Duren Tiga. "Ternyata benar. Ini Merah Putih," katanya dalam hati.

Maksudnya, ada urusan kebenaran yang harus ditegakkan. Juga ada pencemaran nama Polri yang harus dibersihkan. Terutama yang membuat kotor itu yang harus dicuci.

Maka Deolipa pun diantar menemui Bharada E di tempat tahanannya. Di situlah Bharada E menandatangani surat kuasa ke Deolipa.

Deolipa pun merasa tugas itu tugas Merah Putih. Pemberi tugas pun resmi –saya lupa menanyakan apakah ada suratnya.

Dahlan Iskan menulis hal menarik tentang Deolipa Yumara, termasuk soal pencabutan surat kuasa oleh Bharada E. Sepertinya ada yang menginginkannya dicabut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News