Survei Pesanan

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Survei Pesanan
Surat suara pemilu. Foto/ilustrasi: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com - Tiap mejelang pemilu selalu ramai soal hasil survei. Hampir saban minggu muncul hasil survei dari berbagai lembaga jajak pendapat dengan hasil beraneka ragam.

Dalam hal pemilihan presiden, tiga bakal capres selalu muncul sebagai tiga besar, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

Sejak April lalu, urutan teratas selalu ditempati oleh Prabowo Subianto. Sebelum April, Ganjar Pranowo selalu ada di urutan teratas.

Namun setelah PDIP resmi mendeklarasikan Ganjar sebagai bakal capres, elektabilitas gubernur Jawa Tengah itu yang menempati pole position justru disalip oleh Prabowo.

Anies Baswedan sejak awal memang tidak pernah sekali pun muncul pada posisi teratas. Dia selalu konsisten di urutan ketiga, bahkan sekarang elektabilitasnya terus melorot.

Debat mengenai akurasi hasil survei ramai beberapa hari terakhir. Banyak yang meragukan hasil survei dan menganggapnya sebagai pesanan.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengakui soal adanya survei pesanan. Ada pihak yang memesan survei dan menginginkan hasilnya sesuai dengan kemauan pemesannya.

Di Amerika Serikat, tradisi survei sudah marak sejak awal 1930-an ketika Robert Gallup mendirikan lembaga survei pertama. Sampai sekarang Gallup Poll menjadi lembaga survei tepercaya, terbesar, dan tertua di Amerika.

Lembaga survei juga menjadi konsultan politik yang menawarkan paket komplet berharga tinggi. Lembaga survei menjadi perusahaan dengan omzet besar, bosnya tajir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News