Survei: Warga Yakin BBM Naik Lagi

Survei: Warga Yakin BBM Naik Lagi
Survei: Warga Yakin BBM Naik Lagi
PEMERINTAH mungkin bisa membantah pernah berjanji untuk tidak lagi menaikkan harga BBM setelah dua kenaikan sebelumnya, yaitu Maret 2005 sebesar 30 persen dan Oktober 2005 sebesar 120 persen. Namun, perlu dicatat, masyarakat, ternyata, punya persepsi berbeda.

 Berdasar survei Indo Barometer, 39,3 persen responden justru berpendapat bahwa Presiden SBY pernah menyampaikan janji itu. Hanya 15,3 persen yang berpendapat sebaliknya. ’’Ketika bertanya, kami sama sekali tidak menyebut nama Wiranto,’’ kata Muhammad Qodari, lantas tersenyum.

 Persoalan ’’janji SBY’’ itu memang menjadi polemik panas. Sebagaimana telah diberitakan, menjelang kenaikan harga BBM, muncul iklan kontroversial milik Wiranto. Semoga SBY Tepati Janji Tak Menaikkan Harga BBM, demikian bunyi iklan tersebut.

 Spontan saja, iklan yang menyudutkan SBY itu mendapatkan perlawanan dari kubu SBY. Mensesneg Hatta Radjasa dan Juru Bicara Presiden, Andi Mallarangeng, angkat bicara mengklarifikasi. Menurut mereka, SBY tidak pernah berjanji seperti itu.

 Meski begitu, Wiranto ngotot. Menurut mantan capres Golkar 2004 itu, pernyataan Presiden SBY untuk tidak menaikkan harga BBM dikutip dari situs resmi pemerintah, yaitu www.presidensby.info atau www.presidenri.go.id.

 Proses download artikel yang berjudul Pemerintah Tidak Akan Menaikkan Harga BBM itu, ungkap dia, dilakukan pada 21 Mei 2008. Hanya berselang dua hari kemudian, kata Wiranto, judul artikel yang sama, ternyata, sudah diganti menjadi Melonjaknya Harga Minyak Dunia, Pemerintah Terus Mencari Solusi Terbaik’’.

 ’’Bahkan, masyarakat ternyata meyakini BBM masih akan naik lagi untuk kali keempat,’’ ujar Qodari. Dia lantas menyebut, 48,7 persen responden meyakini pemerintah masih akan menaikkan harga BBM dalam setahun ke depan. Sementara itu, yang menyatakan tidak akan naik 14,3 persen. ’’Bisa jadi, data ini menggambarkan pesimisme masyarakat,’’ imbuhnya.

 Sebab, kenaikan BBM pada 24 Mei lalu, ungkap Qodari, sebenarnya mendapatkan penolakan yang cukup masif. ’’Publik yang mendukung penuh kenaikan harga BBM hanya 8,1 persen,’’ jelasnya.

PEMERINTAH mungkin bisa membantah pernah berjanji untuk tidak lagi menaikkan harga BBM setelah dua kenaikan sebelumnya, yaitu Maret 2005 sebesar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News