SWF Nusantara

Oleh Dahlan Iskan

SWF Nusantara
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Di India, ketika program Berdikari digalakkan –dan rakyat menyambut dengan bangga– ekonominya nyaris hancur. Cadangan devisanya tinggal hanya cukup untuk impor 1 minggu! Bahaya sekali.

Sejak itu India kapok menggembar-gemborkan keinginan Berdikari –di sana disebut Swadesi. Itu sekaligus menandai dimulainya era baru Mahmohan Singh yang menyelamatkan ekonomi India.

Di Arab Saudi pembentukan SWF itu didorong oleh terlalu banyaknya uang yang kurang produktif. Yakni uang hasil tambang minyak.

Intinya: negara-negara itu punya masalah besar. Yakni memiliki terlalu banyak uang! Lalu mereka ingin punya uang lebih banyak lagi.

Maka uang-uang itu harus beranak pinak dengan suburnya. Harus diinvestasikan yang menghasilkan "anak" lebih tinggi dari bunga tabungan.

Maka uang itu ditaruh di SWF. Lembaga SWF-lah yang memutar otak: mau diinvestasikan di mana uang lebih itu –agar untungnya lebih besar dari bunga bank.

Begitulah mereka.

Kita lagi tidak kelebihan uang. Cadangan devisa kita masih dalam skala "aman" –bukan berlebihan.

Iseng-iseng saya kirim WA ke Jenderal Luhut Panjaitan. WA saya hanya 9 kata. Ternyata menit itu juga langsung dijawab.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News