Syaifullah, Masih Mahasiswa Kantongi Rp 11 Juta Per Bulan
“Saya juga buka klinik Hypnotherapy di rumah saya, di Bypass Raya 3, Kedaton. Adapun pasien yang datang dari berbagai kalangan, ada yang mahasiswa, pekerja, maupun anak SMA," jelasnya.
Syaifullah pun menjelaskan bahwa Hypnotherapy yang ia praktikkan ini menggunakan metode NLP (Neuro-Linguistic Programming). Dengan kata lain, Hypnotherapy yang ia terapkan adalah menggabungkan dari otak kanan dan kepribadian pasien.
“Saya lebih menstimulus alam bawah sadarnya, namun juga dengan cara komunikatif. Misal saya tanya apa masalah nya sekarang, lalu kira-kira apa solusinya. Jadi saya hanya mediasi dia dengan alam sadarnya saja,” jelasnya.
Ia melanjutkan, bahwa rata-rata pasien yang datang kepadanya memiliki masalah seperti beban kerja, tertekan, dan bahkan ada juga yang punya masalah percintaan.
”Jika masalah yang biasa seperti di atas, maka penanganan paling hanya sebulan, dan setiap minggunya dua kali ke klinik untuk therapy” ujarnya.
Namun, jika masalah berat seperti penyembuhan dari kecanduan sabu dan suka sesame jenis, maka bisa sampai dua hingga tiga bulan.
”Karena memang penyakit ini kan susah, namun insyaAllah dua sampai tiga bulan, beberapa kali terapi, sudah sembuh,” jelasnya.
Nah, rupanya, dia juga mendapatkan income dari usaha kripik singkong miliknya, yang kini pemasarannya sudah menyebar ke lima universitas ternama.
SYAIFULLAH (21) warga Bypass Raya 3, Rajabasa, Bandar Lampung, saat ini masih kuliah semester VII Jurusan Ilmu Pemerintahan, Unila. Di sela aktivitasnya
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor