Syarief Hasan Berikan Cara Memilih Pemimpin, Cari yang Banyak Pendukungnya

Dia mengutarakan bahwa jawaban atas pertanyaan itu relatif karena akan ada subjektivitas yang belum tentu bisa diterima semua orang.
Sebab, setiap orang memiliki penilaian masing-masing.
Meski demikian, Syarief Hasan menyebutkan gambaran secara umum yang bisa digunakan untuk memilih pemimpin nasional.
Menurut dia, ilmu filsafat dapat digunakan untuk menilai atau menjustifikasi terhadap seseorang calon pemimpin nasional.
"Dengan menggunakan ilmu filsafat, umpamanya ada 10 orang yang menilai sesuatu, dan dari 10 orang itu, persentasenya banyak yang menilai baik, maka ikutlah dengan persentase besar yang itu. Biasanya persentase yang lebih banyak itu mengandung unsur kebenarannya," jelasnya.
Dia menjelaskan kepemimpinan nasional yang akan datang dapat dilihat dari postur pendukungnya.
"Mana pemimpin nasional yang mendapat banyak dukungan, suka atau tidak suka, memang itulah yang terbaik dari pilihan yang ada," tegas anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.
"Hanya ada tiga pilihan calon pemimpin nasional. Mana yang terbaik di antara tiga pilihan itu tinggal dilihat mana yang lebih banyak pendukungnya," imbuhnya.
Wakil Ketua MPR Prof Syarifuddin Hasan memberikan cara untuk memilih pemimpin nasional dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Waka MPR Sebut Kehadiran Prabowo Saat May Day Wujud Komitmen Keberpihakan Kepada Buruh
- Lestari Moerdijat: Jadikan Momentum Hari Buruh untuk Mempercepat Lahirnya UU PPRT
- Atasi Darurat Sampah, Waka MPR Lestari Moerdijat Sebut Sejumlah Hal yang Harus Dilakukan
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Siap Fasilitasi Pemda Atasi Masalah Sampah
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM