Tak Terima Dinasihati, Remaja 16 Tahun Habisi Nyawa Ayah Tiri

Tak Terima Dinasihati, Remaja 16 Tahun Habisi Nyawa Ayah Tiri
Kapolsek Tambun Komisaris Siswo memegang barang bukti. Foto: dokumen pribadi untuk pojoksatu

jpnn.com, BEKASI - Sujana, 49, warga Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tewas ditikam Ar, 16, anak tirinya. Korban tewas dengan luka parah di bagian perut usai.

Penikaman itu terjadi setelah keduanya terlibat cekcok di lokasi kerjanya di Kampung Jatimulya RT 007 RW 07, Kelurahan Jati Mulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Sebelum tewas, korban sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat. Tetapi akibat luka yang dialaminya cukup parah, akhirnya korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Kapolsek Tambun, Komisaris Siswo, menuturkan kejadian itu penusukan ayah oleh anak tirinya itu terjadi pada Minggu (15/9).

Tak lama itu, pelaku ditangkap polisi pada Senin (16/9) di tempat persembunyiannya di wilayah Kecamatan Babelan.

“Korban dinyatakan meninggal usai sempat mendapatkan perawatan pada Selasa (17/9). Lukanya cukup parah tusukan pisau pada bagian perut sebelah kiri sehingga tidak tertolong,” ungkap Siswo, dalam keterangannya, Rabu (18/9).

Adapun penyebab pelaku nekat melakukan penusukan, kata Siswo, dipicu karena tak terima dinasihati oleh ayah tirinya tersebut saat keduanya tengah menyortir barang limbah di depan rumahnya.

“Dari nasihat itu timbul cekcok, karena kan sebenarnya anak tiri masih punya orang tua, cuman orangtuanya pada saat kecil itu diambil sama bapak yang ini yang jadi korban. Pada saat anak ini sudah gede terus, jadi ada perkataan korban ‘lama-lama saya balikin ke orang tuamu’,” ungkap Siswo.

Sujana, 49, warga Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tewas ditikam Ar, 16, anak tirinya. Korban tewas dengan luka parah di bagian perut usai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News