Tanam Perdana Jagung Integrasi Perkebunan di PTPN II

Tanam Perdana Jagung Integrasi Perkebunan di PTPN II
Program integrasi tanaman jagung dan kelapa sawit di Desa Koto Baru, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat. Foto: Humas Kementan

Salah satu pilihan tanaman selanya adalah jagung. Selama menunggu kelapa sawit berbuah, jagung bisa ditanam antara 10 sampai dengan 12 kali musim tanam, dengan provitas 4-5 ton/ha.

Hasil ini tentu mendongkrak produksi jagung nasional.

Jagung merupakan komoditas tanaman pangan yang memiliki peranan strategis dalam pembangunan nasional.

Permintaan jagung terus mengalami peningkatan berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk, sebagai dampak dari peningkatan kebutuhan pangan, konsumsi protein hewani dan energi.

Menyadari fungsi dan peran penting jagung tersebut, maka pemerintah berupaya untuk mewujudkan swasembada jagung melalui peningkatan produksi jagung secara berkelanjutan.

Untuk itu, maka pada anggaran 2017 ini pemerintah memfasilitasi melalui kegiatan jagung.

Kegiatan jagung 2017 ini diharapkan mampu mendorong perluasan areal tanam jagung pada lahan-lahan perkebunan, kehutanan, Perhutani/Inhutani, lahan kesultanan, lahan adat/ulayat dan lain-lain yang sebelumnya tidak pernah ditanami jagung atau sebelumnya pernah ditanami jagung tetapi kemudian tidak ditanami lagi (peningkatan IP).

“Apa yang dilakukannya ini sesuai dengan arahan presiden dalam mendukung program Nawacita agar melaksanakan program penanaman 1 juta ha jagung di Indonesia," ujar Amran.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mencanangkan program integrasi tanaman jagung dan kelapa sawit di lahan seluas satu juta hektare (ha).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News