Tangani Gempa Lombok, Perlu Lembaga Khusus Seperti BRR Aceh

Tangani Gempa Lombok, Perlu Lembaga Khusus Seperti BRR Aceh
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyalami warga korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (1/8/2018). Para korban warga gempa ini berada di tenda darurat. Foto: Humas DPR

jpnn.com, LOMBOK - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah bersama para relawan berkesampatan melakukan inspeksi ke Posko Darurat gempa TNI di Kabupeten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kedatangan Fahri beserta rombongan, disambut hangat oleh warga di posko pengungsian.

Di posko darurat gempa milik TNI, Fahri melihat langsung kesediaan logistik, juga pendistribusiannya bagi korban gempa yang dilakukan oleh para relawan.

Selain itu, dirinya juga ingin mengetahui langsung laporan dari posko mengenai korban gempa yang sudah ditemukan dan yang masih dalam pencarian.

"Saya ingin mengetahui korban yang sudah ditemukan, dan yang hilang. Termasuk sudah berapa yang meninggal dunia sampai saat ini," ucap politikus dari PKS itu.

Menurut Fahri, informasi yang diperolehnya langsung dari posko darurat gempa TNI ini sangat penting.

Apalagi, dilaporkan hingga saat ini jumlah korban yang meninggal dunia sudan mencapa 162 orang.

"Ini penting. Karena di koran-koran disebut jumlah korban yang meninggal dunia 100 orang. Nah, dari inforsmasi yang saya peroleh dari posko ternyata jumlahnya sudah 162 orang yang meninggal," kata dia setelah mendengar laporan dari petugas posko.

Penanganan pasca-gempa Lombok memerlukan lembaga khusus seperti BRR Aceh dari pemerintah pusat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News