Tangis Mama

Oleh: Dahlan Iskan

Tangis Mama
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

"Hanya kalau ditanya, papa saya selalu bilang tidak bisa menyanyi," ujar Bambang. Sang Mama juga memasukkan Bambang ke kursus musik. Olah vokal.

Papanya lulusan ITB dan UGM. Mamanya lulusan UGM. Mereka bertemu di IBM ketika sama-sama bekerja di perusahaan komputer Amerika itu. Lalu, sama-sama berhenti dari IBM: berbisnis di dekat-dekat bidangnya itu. Sampai sekarang.

Di SMAN 8 Jakarta, Bambang tidak sampai lulus. Hampir lulus. Kurang satu bulan. Dia harus buru-buru berangkat ke London. Dia mendapat beasiswa di sana. Dari Bellerbys College. Dari situlah Bambang lantas masuk kedokteran.

Mengapa di penampilan pertama pilih lagu Listen-nya Beyonce?

"Kebetulan grup kami baru tampil menyanyikan lagu itu. Sebelum tampil kami latihan terus. Jadi, ya sudah, itu saja," katanya.

Bambang memang bergabung dalam grup paduan suara: The Adam Street Singers. Sering tampil sebagai solo di situ. Itu bukan grup gereja tetapi sering tampil dan latihan di panggung gereja.

Pernah juga Bambang tergabung dalam grup nyanyi Acapella SOUND. Juga pernah di grup West End Kids. Pokoknya menyanyi sama penting dengan sekolah.

Meski lagu Listen itu jenis R&B, tidak selalu Bambang memilih jenis itu. "Saya juga biasa nyanyi lagu pop. Jazz. Musical," ujarnya.

Melihat ekspresi gembira papa-mamanya itu justru Bambang yang menangis. "Mungkin Mama dan Papa menangisnya setelah selesai telepon," ujar Bambang sambil, hehe..

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News