Tanpa Ketua Dewan Syura dan Sekjen

Pembukaan Muktamar I PKNU

Tanpa Ketua Dewan Syura dan Sekjen
Tanpa Ketua Dewan Syura dan Sekjen
Kiai-kiai yang hadir juga tidak sebanyak ketika partai tersebut dideklarasikan. Yang hadir kemarin antara lain KH Abdullah Faqih (Langitan), KH Ubaidillah  Faqih (Langitan), KH Sholeh Qosim (Sidoarjo), KH Thahir Syarkawi (Pinrang), dan Habib Ali Al-Haddad (Surabaya). Mengenai tidak banyaknya kiai yang hadir, menurut Cak Anam, bukan karena para kiai tidak merestui muktamar. "Mungkin karena sibuk dan  faktor cuaca juga," kata mantan ketua DPW PKB Jatim itu.

Selain melakukan suksesi kepemimpinan, agenda utama muktamar adalah membuat kajian tentang parliamentary threshold (PT). Adanya  PT, kata Cak Anam, merugikan PKNU. Bila tidak ada PT, seharusnya PKNU memiliki 10 kursi di DPR. "PT membuat suara rakyat dihanguskan. Itu mencederai demokrasi. Tidak adil," kata Cak Anam.

PKNU akan mengeluarkan sikap resmi terkait PT tersebut. Kemungkinan besar PKNU akan meminta PT dihapus dari sistem pemilu di Indonesia. Kajian hukum yang dihasilkan dalam muktamar kali ini akan ditindaklanjuti oleh pengurus PKNU periode 2010-1015.

Sebelum muktamar, lanjut Cak Anam, pihaknya sudah rutin bertemu dengan parpol Islam dan tujuh parpol kecil lainnya. Semua sepakat untuk memperjuangkan penghapusan PT. "Kalau PT dibiarkan, itu berbahaya bagi perkembangan demokrasi," katanya.(tom)


BANGKALAN -- Muktamar I Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) kemarin (12/12) dibuka di Ponpes Syaichona Cholil Bangkalan. Hari ini, muktamirin


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News