Tari Saman, Mengalami Dilema Meski Sudah Mendunia

Tari Saman, Mengalami Dilema Meski Sudah Mendunia
Saman Summit 2012 dibuka oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Wiendhu Nuryati. Foto: Ade Sinuhaji/JPNN
“Saat ini Saman sudah menjadi salah satu icon budaya Indonesia. Kami sangat senang budaya ini terus berkembang ke berbagai daerah bahkan negara di dunia agar dikenal,” kata Sekda Provinsi Aceh, Tengku Setia Budi, yang berharap dengan adanya Saman Summit, bangsa Indonesia bisa lebih mencintai Saman sebagai bagian dari budaya bangsa.

Wamendikbud Wiendhu Nuryati, pada kesempatan itu menyatakan bahwa semua elemen bangsa wajib melestarikan tari Saman dan semua budaya yang dimiliki bangsa ini. Artinya, melestarikan itu berarti melindungi, memproteksi prinsip dan ciri khas tari saman, sekaligus mengembangkan dan memanfaatkan secara luas bagi masyarakat.

Sementara itu seniman asal Aceh, Agus PMTOH, saat ditemui JPNN di sela-sela Saman Summit itu mengatakan, iven ini merupakan sebuah harapan dari rakyat Aceh, masyarakat Gayo Lues kepada pemerintah pusat yang selama ini terkesan mengabaikan kebudayaan di Aceh, salah satunya Saman Gayo.

“Pemerintah yang bertanggung terhadap warisan budaya yang sudah diakui oleh UNESCO ini. masyarakat Gayo Lues selama ini menghadapi dilema, nama sudah mendunia, tapi perhatian pemerintah tidak ada perubahan apa-apa,” ujar Agus yang berharap dengan adanya Saman Summit ini, pemerintah bisa terus intens melestarikan budaya di tanah air.

JAKARTA – Hentakan tangan, jentikan jari diiringi lantunan lagu dalam bahasa Aceh menggema di Plaza Museum Fatahillah, Jakarta Pusat, Jumat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News