Tarif Trans Jakarta Belum Layak Naik

Tarif Trans Jakarta Belum Layak Naik
Tarif Trans Jakarta Belum Layak Naik
Belum layaknya busway naik juga lantaran BLU Transjakarta, Dinas Perhubungan serta instansi terkait tidak secara serius menjaga sarana infrastruktur busway. Buktinya, belum juga koridor IX Pinangranti-Pluit dan koridor X Cililitan-Tanjung Priok dioperasikan, separator sudah rusak. Jalan sudah rusak. Begitu juga dengan halte banyak yang rusak. “Logikanya rusak setelah digunakan. Ini bukti buruknya pengelolaan busway,” katanya.

 

Menurut Ketua Komisi B Selamet Nurdin, kenaikan tarif busway bisa saja dilakukan. Namun, BLU Transjakarta harus berbenah diri. Kualitas pelayanan tidak bisa begitu saja diabaikan. Apalagi sejak ditetapkan sebagai BLU penuh, BLU Transjakarta harus bisa mandiri. Mampu membiayai diri sendiri dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Subsidi diberikan dengan jumlah ratusan miliar untuk memastikan angkutan masal itu bisa melayani masyarakat dengan baik.

 

Jika tarif harus naik, tidak melebihi tarif angkutan umum lain yang ada. Seperti jika bus kota tarifnya dipatok Rp 5 ribu hingga Rp 6 ribu, tarif busway tidak boleh melebihi angka tersebut. BLU Transjakarta harus juga bisa mengurangi ketergantungan subsidi secara bertahap namun pasti. Tidak terus menerus mengharapkan subsidi tanpa berkesudahan.

 

Menurut peneliti Institut Studi Transportasi (Instran) Izzul Waro, kenaikan tarif busway tidak seharusnya dilakukan sebelum ada kepastian peningkatan kualitas pelayanan. Mengingat busway dibangun untuk melayani masyarakat. Angkutan alternatif di tengah kemacetan untuk memindahkan pengguna kendaraan pribadi.

JAKARTA - Rencana kenaikan tarif Trans Jakarta dinilai masih terlalu dini. Mengingat suguhan pelayanan kepada penumpang belum maksimal. Jika tarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News