Teflon Luhut

Oleh: Dahlan Iskan

Teflon Luhut
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - IA begitu sukses menjadi panglima hilirisasi nikel. Ia pun akan jadi panglima di hilirisasi bauksit. Juga hilirisasi petrochemical dan fiber glass.

Sejak masih muda saya sudah terlibat diskusi aktivis: mengecam pemerintah yang hanya bisa ekspor bahan mentah. Yang lagi top waktu itu: kayu gelondongan dan rotan. Ekspor langsung dari hutan.

Aktivis hanya bisa demo. Pengusaha terus saja membabat hutan. Itulah sumber kekayaan baru di awal Orde Baru: orang menyebutnya emas hijau.

Baca Juga:

Gelombang orang kaya baru bermunculan dari kayu hutan. Tidak pernah ada pemikiran hilirisasi kayu gelondongan. Pun sampai hutannya habis.

Rasanya di zaman itulah lahir gelombang pertama orang kaya baru di Indonesia. Di zaman Orde Baru. Menjadi kaya dengan cara yang mudah.

Sebelum itu memang ada zaman kopra. Di akhir Orde Lama hingga awal Orde Baru. Tetapi kopra berasal dari jerih payah manusia.

Pohon kelapa harus ditanam. Buah kelapanya dijadikan kopra. Lalu diolah jadi minyak goreng.

Sedang kayu gelondongan tinggal babat hutan. Modal yang paling mahal mungkin hanya untuk uang sogok ke pejabat pemberi izin.

Luhut telah menjadi sosok pemimpin yang tegas, tahan banting, ngotot, tidak mudah goyah –yang dalam kamus politik bisa disebut sosok seperti teflon.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News