Teletong

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Teletong
Ilustrasi. Grafis: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com

Bullshit dan hoax dalam bahasa Inggris punya konotasi yang sama, meskipun tidak persis. Hoax dan bullshit mempunyai sejarah yang panjang dan memainkan peran penting dalam pembentukan sejarah peradaban Barat.

Banyak sekali teletong yang menjadi peristiwa besar dan dilakukan oleh orang-orang besar pelaku sejarah.

Tom Phillips, seorang editor organisasi pengecek fakta, fact checker di Amerika Serikat, secara telaten mengumpulkan fakta-fakta mengenai omong kosong ini, dan mengumpulkannya menjadi sebuah buku menarik berjudul ‘’Truth: A Brief History of Total Bullshit’’ (2019).

Buku ini sekarang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Elex Media Komputindo dengan judul ‘’Truth: Sebuah Sejarah Singkat tentang Omong Kosong’’ (2021).

Tentu penerbit punya alasan sendiri dengan pilihan terjemahan itu. Dan tentu penerbit sudah minta izin kepada pengarang sebelum menerbitkan buku itu.

Sayang sekali judulnya tidak sesuai dengan gaya penulisan Phillips yang ‘’hilarious’’, lucu dan penuh anekdot kocak. Kalau saja penerbit berani agak nakal, seharusnya judulnya ‘’Sebuah Truth: Sejarang Singkat mengenai Teletong’’. Judul ini tentu akan lebih kocak dan cocok dengan isi buku.

Phillips melakukan penelusuran teks dan dokumen jauh sampai ke abad ke-18, pada masa awal-awal kemerdekaan Amerika Serikat. Phillips menemukam bukti tak terbantahkan bahwa koran-koran Amerika pada masa itu banyak memberitakan omong kosong atau teletong yang tidak berguna. Meski begitu, teletong itu ternyata banyak disukai oleh pembaca.

Phillips sengaja menyebut berita bohong itu sebagai teletong atau bullshit. Ia tidak menyebutnya sebagai hoaks yang lebih berkonotasi penipuan yang menjurus pada kejahatan. Faktanya ialah teletong itu penipuan besar. Tapi Phillips melihat semua penipuan itu dari perspektif yang lucu dan menganggapnya sekadar sebagai teletong sejarah.

Semoga Indonesia tidak mengalami kutukan sejarah dengan munculnya presiden penipu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News