Tensi Turun dan Pusing Hilang setelah Keliling Arena

Tensi Turun dan Pusing Hilang setelah Keliling Arena
TERAPI SEHAT: Ivan A.R. Titus luangkan waktu berkuda kala tidak dinas. Ivan saat berlatih di Kenpark, Minggu sore (11/5). Foto: Guslan Gumilang/Jawa Pos

Kegandrungan berkuda saat remaja sempat terhenti ketika Ivan diterima masuk Akabri. Waktu tersedot untuk menjalani pendidikan di Bukit Tidar, Magelang, tingkat pertama dan Bumimoro, Surabaya, tingkat II-IV. Dia sesekali menyalurkan hobi berkuda akhir pekan setelah lulus AAL. Penugasan pertama perwira remajanya menjadi komandan peleton Batalyon Kendaraan Pendarat Amfibi Resimen Bantuan Tempur Korps Marinir, Jakarta.

’’Biasanya pusing-pusing saya segera hilang setelah berkuda. Ketika kepala pusing dan tidak ada kuda, saya ganti lari-lari siang,’’ selorohnya.

Kesempatan datang lagi ketika dia menjalani pendidikan dasar Korps Marinir. Masuknya Ivan pada kecabangan kavaleri turut mendekatkan dengan hobinya. Prajurit berpangkat letnan dua itu melaksanakan pendidikan di Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikav) TNI-AD di Parompong, Lembang.

Di kalangan militer, berkuda identik dengan pasukan kavaleri. Itu sebagaimana kata kavaleri dari bahasa Prancis chevalier berarti kuda. Sementara itu, di lingkungan polisi, berkuda lazim digunakan jajaran Brimob maupun sabhara. Di Pusdikav Kodiklat TNI-AD, terdapat Detasemen Kavaleri Berkuda. ’’Selain belajar mengenai tank dan panser, saya nostalgia lagi dengan berkuda. Bahkan, yang paling expert,’’ ucapnya bangga.

Berbagai penugasan di daerah konflik seperti Timor Timur (sekarang Timor Leste), Nanggroe Aceh Darussalam, dan Ambon selama belasan tahun kembali menjauhkan Ivan pada kuda.

Momen mengikuti pendidikan Seskoal (1995–1996), Sesko TNI (2007), dan Lemhanas (2010) tidak dia sia-siakan. Di sela-sela menjalani pendidikan itu, Ivan menyalurkan hobi berkuda sekaligus menjadi terapi kesehatan.

Berdasar pengalaman, dia meyakini bahwa berkuda dapat membantu memperlancar peredaran darah. Dengan umur yang sudah lebih dari paro baya, Ivan merasa punya riwayat tekanan darah tinggi.

Hipertensi yang dia derita merupakan turunan dari ayah. ’’Tensi saya seringnya 130/90. Ibaratnya, menunggang dengan meminjam kaki kuda bisa menurun tensi menjadi 120/80. Badan fresh dan terhibur,’’ tegas bapak dua anak itu.

ARENA mini berkuda di Kenpark (Kenjeran Park) Minggu sore (11/5) tampak lebih ramai. Beberapa ekor kuda dikeluarkan dari ruang groom (perawatan)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News