Tensi Turun dan Pusing Hilang setelah Keliling Arena

Tensi Turun dan Pusing Hilang setelah Keliling Arena
TERAPI SEHAT: Ivan A.R. Titus luangkan waktu berkuda kala tidak dinas. Ivan saat berlatih di Kenpark, Minggu sore (11/5). Foto: Guslan Gumilang/Jawa Pos

Setelah itu, kuda dituntun masuk arena dan dilatih pemanasan dengan tiga teknik bergerak. Yakni, walk (jalan perlahan), trot (lari kecil dengan langkah lebih diayun), dan canter (berlari).

Pengetahuan maupun teknik berkuda sejatinya dikantongi Ivan sejak lulus sekolah dasar. Anak ketujuh di antara delapan bersaudara itu tertarik setelah sering melihat sebagian warga Kota Kembang berekreasi keliling pusat kota dengan menunggang kuda setiap akhir pekan. Selain hobi bermain musik, hampir seluruh keluarga Ivan menggandrungi olahraga. Di antaranya, basket, voli, dan tenis.

’’Saya diizinkan almarhum ayah naik kuda sendiri pas kelas VI SD,’’ kenangnya. Sang ayah malah merestui dengan membelikan Ivan kuda lokal asal Bukit Tinggi, Sumatera Barat, berkat kecakapan putranya berkuda.

Mulai menuntun, berancang-ancang naik, hingga memacunya dengan kecepatan tinggi. ’’Kebetulan, ayah pernah bertugas di Bukit Tinggi. Kebutuhan peralatan olahraga kakak-kakak juga sudah dipenuhi ayah,’’ lanjut Ivan.

Kegandrungan Ivan remaja berkuda terus berlanjut hingga SMA. Pola disiplin belajar yang diterapkan ayahnya membuat Ivan hanya fokus sekolah pada Senin-Sabtu. Kesempatan berlatih ketika itu hanya dia dapat pada Minggu. Yakni, mulai pukul 07.00 hingga waktu mendekati pukul 12.00. Lantaran masih kurang, Ivan sudah berada di atas punggung kuda lagi mulai pukul 14.00 sampai menjelang magrib.

Ivan remaja bersama delapan teman sebaya kemudian membentuk komunitas setelah hampir tujuh tahun berkutat dengan kuda. Kebetulan, di antara sembilan orang itu, tiga punya kuda sendiri.

’’Komunitas bernama Benteng Mega Sakti yang berasal dari nama-nama tiga kuda kami,’’ ujarnya. Dua pemilik lainnya adalah adik Avianto Soedarsono, mantan Dirut PT Pindad, dan Uke Andreas, bos Stables The Runs Bandung.

Adrenalin mereka semakin terpacu ketika banyak event lomba kategori junior. Ivan ketika berumur 15 tahun mengkhususkan pada dressage (tunggang serasi) dan jumping (lompat rintangan). Untuk kawan Ivan lainnya, ada yang turun pada nomor cross country (lintas alam) dan eventing (perpaduan dressage, jumping, dan cross country). ’’Pada lomba ketiga, saya bisa mendapat trofi juara dressage dan jumping,’’ kenangnya.

ARENA mini berkuda di Kenpark (Kenjeran Park) Minggu sore (11/5) tampak lebih ramai. Beberapa ekor kuda dikeluarkan dari ruang groom (perawatan)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News