Tentara Menulis
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Musuh ketiga: dikira "penting" itu pasti menarik. Maka tulisan menjadi sangat berat dan kaku.
Musuh keempat: dikira "menarik" itu penting. Hasilnya jadi tulisan tidak berbobot.
Musuh kelima: pidato pejabat yang panjang dan isinya tidak ada yang layak untuk dikutip sebagai bahan tulisan.
Saya tahu di antara peserta hari itu adalah staf yang pekerjaannya menyiapkan teks pidato pimpinan.
Maka soal pidato jadi topik bahasan yang menarik.
Saya heran masih banyak orang yang berpidato panjang. Tidak menarik pula. Padahal di zaman medsos ini semua orang ingin cepat-cepat.
Tulisan panjang tidak dibaca. Video panjang tidak dilihat, apalagi pidato panjang.
Orang sekarang ini hanya mau serba dua menit. Atau kurang. Video lebih dua menit saja malas menontonnya.
Saya latihan menembak dan tentara latihan menulis. Saya diberi Pangdam Brawijaya Mayjen Farid Makruf 10 peluru...
- Bea Cukai dan TNI Gagalkan Penyelundupan 445.800 Batang Rokok Ilegal di Gorontalo
- Berapa Uang Setoran Judi Sabung Ayam di Lampung? Ada Bukti Transfernya
- Dokter Konsumen
- KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 5,45 T ke Pertamina Diputihkan, Bahlil Berkata Begini
- Tingkatkan Pertahanan Siber, Kasum TNI Terima Kunjungan Kepala Staf Digital Intelijen Militer Singapura
- Liburan Wu-Yi