Terancam Dicopot, Menteri Gobel Keluarkan Empat Jurus

Terancam Dicopot, Menteri Gobel Keluarkan Empat Jurus
Rachmat Gobel. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kekecewaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dwelling time atau waktu tunggu bongkar muat di pelabuhan, berhasil membuat para menteri terkait langsung kebakaran jenggot. Terlebih, setelah Jokowi mengisyaratkan bakal mencopot para menteri dan jajaran terkait, yang dianggap tak becus mengurus dwelling time.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel misalnya, sejak kemarahan Jokowi, ia terus berupaya mengatasi masalah dwelling time. Terakhir, Sabtu (20/6) kemarin ia sampai melakukan kunjungan ke Surabaya untuk meminta saran kepada para stakeholdernya.

Setidaknya kata Gobel, ada empat poin utama yang perlu dilakukan untuk mengurangi dwelling time. Pertama, barang yang telah masuk di pelabuhan harus segera dikeluarkan, sehingga tidak menjadi beban dwelling time.

Kedua, memfungsikan terminal petikemas di pelabuhan hanya sebagai tempat bongkar muat bukan untuk tempat penimbunan.

"Ketiga, terhadap barang-barang yang masih menunggu proses perizinan dari kepabeanan, perindustrian, karantina pertanian, BPPOM dan lain-lain menjadi tanggung jawab pihak Bea Cukai dan otoritas pelabuhan," ujar Gobel, Minggu (21/6).

Keempat, barang impor yang belum memiliki izin tidak boleh dibongkar di pelabuhan. Setiap eksportir wajib menyertakan izin pengiriman barang, yang belum mengurus izin maka dilarang untuk masuk dan dibongkar di pelabuhan.

"Sehingga tidak menyebabkan terjadinya penumpukan barang di pelabuhan. Selama ini importir baru mengurus dokumen ketika barang telah tiba di pelabuhan. Inilah yang menyebabkan lamanya barang menumpuk di pelabuhan," bebernya. (chi/jpnn)


JAKARTA - Kekecewaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dwelling time atau waktu tunggu bongkar muat di pelabuhan, berhasil membuat para menteri


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News