Terancam Kalah, Donald Trump Sebut Pilpres AS Penuh Kekacauan

jpnn.com, VIRGINIA - Donald Trump terus berusaha mendiskreditkan pemilihan presiden yang akan berlangsung November mendatang seiring elektabilitasnya terus tertinggal dari sang pesaing Joe Biden.
Kemarin, Jumat (25/9), Trump menyebut bahwa warga AS mungkin tak akan mengetahui pemenang pemilihan umum selama beberapa bulan akibat perselisihan soal surat suara melalui pos.
Para ahli pemilu menyebut mungkin akan memakan waktu selama beberapa hari setelah pemilihan pada tanggal 3 November untuk mengetahui siapa pemenangnya. Pasalnya, para pejabat membutuhkan waktu untuk menghitung surat suara melalui pos yang tiba sesudah hari pemilihan.
Berbicara saat berkampanye di Newport News, Virginia, Trump mengatakan dia lebih suka mencari tahu dengan cepat apakah dia menang atau kalah, daripada menunggu surat suara masuk.
"Saya suka menonton televisi dan mendengar, 'Pemenangnya adalah', betul bukan? Anda mungkin tidak mendengarnya berbulan-bulan, karena ini adalah kekacauan," katanya.
"Sangat tidak mungkin Anda akan mendengar pemenang malam itu," katanya.
"Saya bisa memimpin dan kemudian mereka akan terus mendapatkan surat suara, dan surat suara, dan surat suara dan surat suara. Karena sekarang mereka mengatakan surat suara bisa datang terlambat."
Putusan pengadilan bulan ini telah mengizinkan para pejabat di negara bagian Michigan, Pennsylvania, Wisconsin, dan North Carolina untuk menghitung surat suara yang tiba setelah 3 November selama surat suara tersebut dikirim pada Hari Pemilihan.
Donald Trump terus berusaha mendiskreditkan pemilihan presiden yang akan berlangsung November mendatang seiring elektabilitasnya terus tertinggal dari sang pesaing Joe Biden
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Yakinlah, Ada Peluang untuk Indonesia di Balik Kebijakan Tarif Donald Trump
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Gubernur Lemhannas Sebut Kebijakan Tarif Resiprokal Trump Momentum Perkuat Ketahanan Ekonomi