Tergelincir, Sriwijaya Air Tabrak Petani

Tergelincir, Sriwijaya Air Tabrak Petani
Pesawat Sriwijaya Air teronggok di kebun sayur di ujung landasan Bandara Sulthan Thaha Saefuddin Jambi kemarin. Foto: Jambi Ekspress
JAMBI - Pesawat Boeing 737-200 milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air tujuan Jakarta–Jambi tergelincir saat mendarat di Bandara Sulthan Thaha Saefuddin Jambi Rabu (27/8) pukul 16.30 WIB. Pesawat yang mengangkut 125 orang itu keluar landasan yang basah oleh hujan dan menabrak sekeluarga petani yang sedang bekerja di ladang sayur. Meski dramatis, semua penumpang selamat. Hanya tiga petani di darat terluka parah.

Nirwan Yahya, 36, salah seorang penumpang, saat ditemui Jambi Ekspres (grup Jawa Pos) setelah proses evakuasi mengatakan, pesawat yang ditumpanginya berangkat dari Jakarta sekitar pukul 15.45 WIB dan mendarat di Jambi sekitar satu jam kemudian. Dia mengungkapkan, sejak awal keberangkatan dirinya merasa ada pelayanan yang tidak beres.

’’Rupanya, keberangkatan sangat dipaksakan pihak maskapai. Akhirnya, saat akan mendarat, sayap pesawat tidak berkembang hingga sekitar 3 kursi penumpang lepas dan terpental ke depan,’’ cerita Nirwan yang merupakan anggota DPRD Merangin.

Abdul Hakim, penumpang yang lain, mengungkapkan bahwa saat pesawat akan mendarat, semua berjalan mulus. Namun, begitu menyentuh landasan, roda pesawat keluar run way dan menerobos kebun sayur sekitar 300 meter di sisi landasan tersebut. ’’Saat pesawat tergelincir, semua penumpang langsung panik,’’ ujarnya.

Kejadian lebih tragis dialami sekeluarga, yaitu pasangan suami istri Seno, 50, dan Sri, 50, serta anak mereka Rahmat, 5. Saat kejadian, ketiganya sedang menggarap lahan perkebunan sayur di ujung landasan bandara. Ketika pesawat Sriwijaya Air keluar lintasan, Seno yang tengah berada di kebun terhantam sayap pesawat. Dia pun terkulai di bawah sayap kanan pesawat. Kedua kaki bapak nahas itu patah dan tangan kanan terluka serius. Seno akhirnya tidak sadarkan diri.

Rahmat yang posisinya tak jauh dari ayahnya ikut tersambar badan pesawat hingga menyebabkan dua kakinya patah. Sedangkan, Sri, istri Seno, saat kejadian sedang berada di dalam pondok kebun. Di duga, badan pesawat juga mengenai pondok sehingga Sri juga mengalami luka berat. Satu keluarga itu dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Asia Medika oleh petugas bandara. 

Hingga tadi malam, penyebab tergelincirnya pesawat belum bisa dipastikan. Namun, dari kesaksian beberapa penumpang, penyebab tergelincirnya pesawat dengan nomor penerbangan SJ062 itu adalah gangguan sistem rem pesawat. ’’Sesaat sebelum mendarat, pilot memberitahukan bahwa sistem rem pesawat terganggu,’’ ungkap Arifin, salah seorang penumpang.

Kesaksian penumpang itu diperkuat pernyataan pihak Angkasa Pura, pengelola bandara. Kepala Devisi Teknik PT Angkasapura Bandara Sultan Thaha Jambi Dedi Setiono mengatakan, dugaan sementara penyebab kecelakaan adalah rem pesawat kurang berfungsi.

JAMBI - Pesawat Boeing 737-200 milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air tujuan Jakarta–Jambi tergelincir saat mendarat di Bandara Sulthan Thaha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News