Terlalu Lama Belajar dari Rumah, Siswi SMP Itu pun Pilih Menikah
Namun, AG dan Y tak terlalu mempermasalahkan hal itu.
"Ibu saya mengizinkan,” ujar Y yang turut mendampingi sang suami saat menemui Lombok Post.
AG yang sehari-hari tinggal bersama sang ayah di kawasan kecamatan yang sama dengan Y, memilih tidak melanjutkan ke SMA. Dia bekerja sebagai buruh harian.
Sementara Y, merupakan anak kedua di antara enam bersaudara. Dia tinggal bersama sang ibu, sedangkan ayahnya sudah lama merantau ke Malaysia.
Kata AG, keinginan untuk menikahi Y tiba-tiba saja muncul di pikirannya. Waktu itu, dia langsung mengutarakan keinginan tersebut kepada ibunda Y. Awalnya main-main, tetapi ditanggapi serius dan terjadilah.
M, ibunda Y, tak berkata banyak saat ditanya mengenai pilihan putri keduanya untuk menikah di usia 15 tahun.
"Yang penting dia yakin dan bisa memberikan yang terbaik untuk suaminya,” katanya.
Niat pasangan itu sebenarnya sempat dicegah UPTD PPA (unit pelaksana teknis daerah pemberdayaan perempuan dan anak), DP3AKB, dan pihak sekolah bersama kelurahan.
Namun, upaya berbagai pihak tak membuahkan hasil.
Minatnya bersekolah berkurang setelah dua bulan hanya belajar dari rumah, siswi SMP pun pilih menikah.
- Juaini Taofik ke PPPK: Hati-Hati Menjelang Pilkada, Jangan Masuk ke Politik Praktis
- Ayu Ting Ting Akan Segera Menikah, Ayah Ojak: Mohon Doanya Biar Lancar
- Perahu Diterjang Ombak, 5 Pemancing Terdampar di Gili Petaga Lombok Timur
- Cerita Kehidupan Setelah Menikah, Hanggini: Aku Merasa Kayak Masih Pacaran
- Siap Susul Denny Caknan, Happy Asmara Akui Sudah Punya Calon Suami
- Ratusan Hononer di Lombok Timur Terima SK PPPK, Begini Pesan Juaini Taofik