Ternyata Masih Banyak Ibu Kasih Kental Manis sebagai Susu pada Balita

Ternyata Masih Banyak Ibu Kasih Kental Manis sebagai Susu pada Balita
Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Tangerang Selatan Eni Rohaeni dalam webinar beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-dok pri)

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Tangerang Selatan Eni Rohaeni mengatakan, kental manis masih banyak diberikan orang tua sebagai minuman susu untuk balita.

“Salah satu kesalahan pengasuhan anak yang jarang disadari masyarakat adalah konsumsi kental manis pada balita. Kental manis masih banyak diberikan oleh orang tua sebagai minuman susu untuk balita,” ujar Eni dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.

Ia berharap bidan memiliki pemahaman mengenai susu sebagai sumber gizi dan mewaspadai konsumsi kental manis oleh masyarakat di sekitarnya. Dia menambahkan bidan merupakan ujung tombak bagi optimalisasi 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

“Apa yang disampaikan bidan kepada masyarakat berperan penting dalam edukasi gizi untuk keluarga, untuk menghindari kesalahan pengasuhan anak,” tambah dia.

Perwakilan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Banten, Dr dr Tb Rachmat Sentika memaparkan kental manis berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG) yang tertera pada label.

Menurutnya, setiap 100 cc susu kental manis terdapat 54 gram gula dari setiap 100 cc.

Setelah dikalorikan, berarti total karbodhidratnya akan menjadi 72 persen, padahal proporsi karbohidrat dalam makanan sebaiknya hanya sepertiga.

“Jadi saya tegaskan lagi, susu kental manis dilarang buat anak. Selanjutnya tidak ada lagi bidan-bidan yang menyarankan dan memberikan kental manis untuk anak,” terang Rachmat Sentika.

Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Tangerang Selatan menyebut masih banyak para ibu beri kental manis sebagai minuman susu kepada balita.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News