Teror ke Novel Sudah 100 Hari Berlalu, KPK Tagih Janji Polisi
jpnn.com, JAKARTA - Teror berupa penyiraman air keras kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sudah 100 hari berlalu. Namun, hingga saat ini polisi belum bisa mengungkap pelakunya.
Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif mengharapkan Polri segera mengungkap penyerang Novel. Apalagi Polda Metro Jaya sudah mengantongi sketsa wajah peneror mantan polisi yang berkiprah di KPK itu.
"Sebagaimana dinjanjikan oleh tim Polda dan Kapolri, KPK sungguh berharap mendapat penyerang Mas Novel," kata Laode usai menghadiri paparan hasil survei nasional anti-korupsi di Jakarta (20/7).
Syarif menegaskan, KPK sudah memberi akses ke Polri untuk meminta keterangan Novel yang kini menjalani perawatan di Singapura. "KPK sangat yakin Polri bisa mencari pelaku dengan serius," katanya.
Lebih lanjut Syarif mengatakan, kini mata kanan Novel sudah berangsur pulih. Hanya saja, mata kirinya memang ada kemungkinan tak bisa kembali seperti semula.
Karena itu KPK tetap mengharapkan kedua mata Novel bisa pulih seperti sediakala. "KPK takut mata kiri permanen tidak bisa melihat tapi KPK berupaya melakukan penyembuhan," pungkasnya.
Sekadar informasi, Novel disiram air keras usai salat subuh di masjid dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 11 April 2017. Saat ini Novel masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Singapura.(cr2/JPG)
Teror berupa penyiraman air keras kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sudah 100 hari berlalu. Namun, hingga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bagaimana Sikap KPK soal Istri Rafael Alun yang Diduga Terima Aliran Uang Korupsi
- 5 Berita Terpopuler: Pengangkatan Honorer Mendesak, SK PPPK Setara PNS, Sama-Sama Harus Loyal dan Berintegritas
- Usut Kasus Investasi Bodong, KPK Bakal Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih
- KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru terkait Kasus Korupsi Amarta Karya
- Usut Kasus Korupsi, KPK Panggil Senior Vice President Investasi PT Taspen
- Eks Penyidik KPK Minta Nurul Ghufron Mundur karena Terlibat dalam Mutasi ASN Kementan