Tersangka Korupsi, Sekda Bantul Ditahan

Tersangka Korupsi, Sekda Bantul Ditahan
Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Gendut Sudarto beberapa saat menjelang ditahan. Foto: Kusno/Radar Jogja
JOGJA- Kejaksaan Tinggi DIJ tidak memerlukan waktu lama untuk memeriksa Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Gendut Sudarto. Setelah memeriksa  selama kurang lebih enam jam, kemarin (16/2),  jaksa penyidik langsung menjebloskan Gendut ke sel tahanan Rutan Wirogunan Jalan Taman Siswa Jogja. Gendut ditahan setelah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi  proyek buku ajar  Rp 500 juta   

“Tersangka ditahan selama 20 hari ke depan,” ujar Kepala Seksi Penerangan dan Hukum (Penkum) Kejati DIJ Pramono Mulyo SH MHum  kemarin (16/2). Pramono mengatakan penahanan itu sepenuhnya merupakan kewenangan penyidik dengan pertimbangan objektif dan subjektif. Alasan objektif karena ancaman hukuman yang dikenakan ke Gendut lebih dari lima tahun. Sedangkan subjektifnya, tersangka dikhawatirkan akan melarikan diri, menghilangkan barang bukti, dan mengulangi perbuatannya.

Jaksa menjerat Gendut dengan sejumlah pasal berlapis. Diantaranya, jaksa membidik dengan pasal 12 huruf B UU No 31 Tahun 1999 jo  UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Ancaman pidana dalam pasal tersebut adalah hukuman minimal empat tahun dan maksimal 20 tahun dengan denda paling sedikit Rp 200 juta dan  paling banyak Rp 1 miliar.

Pramono menilai sebetulnya tak ada yang luar biasa dari penahanan Gendut. Penahanan semacam itu juga kerap dilakukan aparat penegak hukum lainnya. “Jadi biasa saja. Setelah ada bukti permulaan yang cukup, maka dianggap perlu dilakukan penahanan,” terang alumnus FH Undip Semarang ini.

JOGJA- Kejaksaan Tinggi DIJ tidak memerlukan waktu lama untuk memeriksa Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Gendut Sudarto. Setelah memeriksa 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News