Terserang Virus Jembrana, 80 Ekor Sapi Mati Mendadak

Wawako pun meminta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan segera menangani seluruh peternakan-peternakan di wilayah Palembang.
"Jangan menunggu virus menyebar, berikan vaksin kepada semua sapi yang ada. Tak hanya sapi bali yang terindikasi virus Jembrana, juga sapi lokal untuk antisipasi," imbuhnya.
Karena tidak ada yang bisa memastikan apakah sapi lain terjangkit atau tidak. "Penularan virus Jembrana ini cepat, bisa lewat lalat dan nyamuk," ungkapnya.
Dia pun meminta peternak di Palembang menyetop pembelian sapi dari Lampung, jika tidak ada keterangan kesehatan hewan. "Dokumen dan berkas keamanan hewan tidak lengkap dilarang masuk," tegasnya.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang, Novayanti menjelaskan per 21 November 2017 ada 80 sapi mati akibat virus jembrana.
"Itu memang masih sedikit dibanding jumlah populasi sapi di dua Kecamatan Sako dan Sukawinatan yang berjumlah dua ribu sapi, tapi tetap semua harus diantisipasi," sebutnya.
Karena itu, sebagai usaha pengendalian pihaknya telah melakukan penyuntikan vaksin.
"Awalnya kita fokus memberikan vaksin kepada 150 sapi bali. Tapi wawako meminta vaksin diberikan kepada semua sapi," ujarnya. Karena itu pihaknya meminta lagi ke Provinsi agar disiapkan 1.500 vaksin.
Sedikitnya 80 ekor sapi bali di peternakan penggemukan sapi Sukawinatan mati mendadak.
- Menyambi Jual Sabu-Sabu, Sapar Ditangkap di Musi Rawas
- Ketua Dekranasda Sumsel Feby Deru Matangkan Persiapan Swarna Songket Nusantara di Palembang
- Rumah yang Terbakar di Palembang Ternyata Pernah Ditempati Mantan Wakil Gubernur Sumsel
- Motif Penyiraman Air Keras terhadap Bagus di Palembang Terungkap, Oalah
- 6 Bulan Buron, 2 Begal di Banyuasin Akhirnya Ditangkap
- Pelaku Penyiraman Air Keras ke Bagus Sajiwo Ditangkap Polisi, Motifnya Terungkap