Terungkap Jumlah Guru Honorer di Jatim yang Menangis, Terparah Lumajang

Terungkap Jumlah Guru Honorer di Jatim yang Menangis, Terparah Lumajang
Forum Honorer PGRI Kresidenan Besuki, Ketua Forum Guru Prioritas Pertama Negeri dan Swasta (FGPPNS), Ketua Kelompok Kerja Guru (Bahasa Inggris Sekolah Dasar) Provinsi DKI Jakarta saat RDPU dengan Komisi X DPR, Jakarta, Rabu (9/11), membahas masalah seleksi PPPK Guru 2022. Foto: Ricardo/JPNN.com

Prof Djohar Arifin mengatakan, kesepakatan awal Komisi X DPR dengan pemerintah ialah mengangkat 1 juta guru honorer menjadi PPPK.

Tiga kementerian terkait sudah sepakat, yakni KemenPAN-RB, Kementerian Keuangan, dan Kemendikbudristek.

Pria kelahiran 13 September 1950 itu mengatakan, awalnya Komisi X DPR meminta honorer diangkat menjadi PPPK tanpa tes.

Namun, dengan alasan ada aturan bahwa untuk menjadi ASN harus melalui mekanisme tes, Komisi X DPR setuju harus melalui tahapan tes.

“Harus ada tes, tetapi formalitas. Ini awalnya. Tetapi ada aturan-aturan lain yang mengadang. Sepertinya tidak ada niat. Ini aturan bikin sulit, ribet semua. Maka solusinya, kembalikan ke khitah awal, 1 juta guru PPPK,” ujar Djohar Arifin. (sam/jpnn)

Guru honorer di Jatim yang masuk P1 atau guru lulus PG PPPK 2021 tetapi tidak mendapatkan formasi, jumlahnya cukup banyak. Seleksi PPPK 2022 memang kacau.


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News