Tidak Pulang

Oleh Dahlan Iskan

Tidak Pulang
Foto: disway.id

Kucing itu dibeli tiga tahun lalu. Ketika anak mereka masuk SMP. Seharga Rp 30 juta.

Kini kucing itu juga sudah besar. Cantiik. Dengan dua 'i'. Saya tidak keberatan men-share kecantikannya.

Tidak Pulang
"Ibu yang lebih suka kucing itu," ujarnyi. "Kalau pulang kerja digendong dan diciumi."

Asyifa senang saja hanya mengurus satu kucing. Dia masih butuh uang. Untuk membiayai dua putrinya yang di Jepara. Yang satu sudah kuliah. Satunya masih SMA.

Dia ke Hong Kong ketika dua putrinya itu masih sangat kecil. Lalu menitipkan anak-anak itu di pondok pesantren.

"Saya panik ketika anak saya diculik. Yang menculik bapak mereka. Dibawa ke rumahnya di Ponorogo," ujar Asyifa.

"Kan baik. Ayahnya bisa mengasuhnya," kata saya.

"Bukan untuk mengasuh. Anak-anak saya itu dikunci di dalam kamar. Ia minta tebusan," ujarnyi.

Hak-hak pekerja memang paling dihormati di Hong Kong. Causeway Bay ditutup untuk anak-anak Indonesia. Central ditutup untuk liburan anak-anak Filipina. Begitu mahal dua wilayah itu. Dikorbankan untuk liburan murah mereka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News