Tidak Sedikit Anggota KPPS dan Polisi Meninggal Dunia…

Tidak Sedikit Anggota KPPS dan Polisi Meninggal Dunia…
Siti Aisyah saat dirawat di RSUD dr Moh Saleh. Insert Aziz semasa masih hidup. Foto: Istimewa/Radar Bromo

Petugas di TPS 7 Kelurahan Bulu, Kecamatan Jepara, Lia mengatakan, penghitungan suara di TPS-nya berlangsung hingga pukul 23.00. ”Tak sampai dini hari seperti yang lainnya,” katanya.

Dia mengaku, kunci bisa cepat yakni saling bagi tugas, sehingga semua bisa sama-sama jalan dan tidak harus menunggu penghitungan selesai.

”Misalnya saya bagian menulis perolehan suara di papan, dua petugas lain nyicil nulis salinan C1. Ada juga yang bantu ketua buka surat suara dan melipat kembali. Jadi bisa cepat selesei,” ungkapnya.

Avin, petugas di TPS 20 Desa Senenan, Kecamatan Tahunan, mengatakan, penghitungan di TPS-nya termasuk cepat. Dipungkasi pukul 01.30. Hal ini lantaran saat penghitungan suara untuk DPRD baik tingkat kabupaten, provinsi, maupun RI petugas tak menyebutkan partai dan nama calon secara lengkap.

”Itu untuk menghemat waktu. Jadi hanya disebut nomor partainya dan nomor calegnya. Penyebutan satu sampai 100, setelah itu dicek jumlah totalnya,” katanya.

Dia melanjutkan, petugas PPS juga dibantu linmas untuk membacakan surat suara menggunakan mikrofon dan disaksikan tujuh saksi dan satu pengawas TPS. ”Yang buka kertas tetap petugas PPS. Dua petugas PPS menyalin data-data dan surat suara. Setelah penyebutan langsung dibendel,” ujarnya.

Agar cepat selesai, petugas PPS di TPS-nya juga meminimalkan istirahat. ”Istirahat cuma 10 menit untuk salat dan makan,” terangnya.

Berbeda dengan dua TPS sebelunya, petugas KPPS di TPS 4 Desa Blimbingrejo Novita Harnaningrum mengatakan, penghitungan surat suara di TPS-nya berlangsung hingga dini hari. ”Pukul 03.00 baru setor ke balai desa,” ungkapnya.

Di wilayah Jabar saja, dilaporkan ada 10 anggota KPPS yang meninggal dunia saat menjalankan tugas menyukseskan Pemilu 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News