Tidur Malam, Sebaiknya Pakai AC atau Tidak?

Tidur Malam, Sebaiknya Pakai AC atau Tidak?
Tidur. Foto : Ricardo/JPNN.com

Tubuh menurunkan suhunya dengan cara memperlebar pembuluh darah di kulit. Saat ini terjadi, mungkin tangan dan kaki akan terasa hangat. Ini disebabkan karena tubuh melepaskan panas lewat tangan dan kaki untuk menurunkan suhu inti tubuh.

Bila suhu di kamar tidur terlalu panas, atau sebaliknya, terlalu dingin, itu akan memengaruhi terhadap turunnya suhu inti tubuh. Akibatnya, kualitas tidur jadi terganggu.

Studi pada 2012 yang membuktikan bahwa suhu kamar tidur merupakan faktor penting untuk mencapai kualitas tidur yang baik.

Ada pula penelitian lainnya yang menganalisis data dari 765 ribu responden. Dari penelitian tersebut menemukan kebanyakan responden mengalami masalah pada pola tidur mereka selama musim panas.

Ini saat-saat mereka kesulitan menjaga suhu ruangan pada suhu optimal. Hal tersebut dapat berdampak buruk pada pada kemampuan tubuh untuk mendinginkan suhunya sepanjang malam.

Apakah suhu lingkungan memengaruhi kualitas tidur?

Suhu dapat berdampak pada kualitas tidur dalam berbagai cara. Bila terlalu panas, tentu tidur jadi tak nyenyak, sehingga kualitas tidur menurun. Penurunan kualitas tidur ini terjadi saat tahapan tidur rapid eye movement (REM).

Selain panas, faktor kelembapan juga dapat memengaruhi kualitas tidur. Dalam sebuah studi pada 2012, partisipan yang mengenakan baju terbuka menemukan bahwa tidur mereka lebih dipengaruhi oleh suhu yang dingin ketimbang suhu panas.

Lingkungan yang nyaman adalah faktor penting untuk tidur nyenyak dan sehat. Lalu perlukah menggunakan AC?

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News