Tiga Bersaudara Dibantai

Tiga Bersaudara Dibantai
Tiga Bersaudara Dibantai

Ia mengatakan, Anggi juga bercerita bahwa ia pura-pura mati agar bisa selamat dari pembantaian yang dilakukan kakak sepupunya tersebut.

"Aku pura-pura mati, Mak Tua. Kalau tidak, mungkin sudah mati aku," ujar br Silitonga menirukan perkataan Anggi saat itu.

Wanita yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian ini menerangkan, ia juga sempat menanyakan apakah pintu rumah tidak dikunci. Anggi mengatakan bahwa pintu dikunci, hanya saja jarak antara pintu dengan jendela terlalu dekat, sehingga BI bisa membukanya dengan menjulurkan tangannya.

"Dia nggak ada cerita apa masalah mereka (dengan BI), karena semua kepalanya sudah luka-luka," kata wanita yang berusia sekitar 50 tahun tersebut.

Sementara, menurut keterangan salah seorang anggota TNI yang saat itu sedang piket mengatakan, sekira pukul 04.00 WIB ia melihat BI datang ke rumah itu. Anggota TNI tersebut mengaku hafal betul dengan BI karena BI secara fisik tidak normal.

"Aku tanda karena dia (maaf) pincang. Dia datang ke rumah itu. Tapi apa yang terjadi, kami tidak tahu karena saat itu hujan. Dan, sekitar jam 05.00 WIB, listrik padam," katanya.

Ia juga membenarkan bahwa sebelumnya Anggi datang ke ruang penjagaan dan melaporkan kejadian tersebut. "Dia datang dan minta tolong kalau dia baru dipukuli sama BI," ucapnya.

Selain itu, warga lainnya yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian mengatakan bahwa selama ini BI memang jarang tinggal di rumah tersebut. Keempatnya adalah saudara sepupu dari ibu. Reza dan Melly merupakan saudara kandung. Anggi merupakan anak dari kakak ibu Reza dan Melly. Begitu juga dengan BI, adalah anak dari kakak ibu mereka.

SIANTAR - Pembantaian terjadi di Jalan Sudirman, Kelurahan Proklamasi, Siantar Barat, Minggu (23/11) sekira pukul 05.30 WIB. Reza Sitorus (22) tewas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News