Tiga Jari

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Tiga Jari
Pilpres 2019: Joko Widodo saat menghadiri kampanye akbar bertema Konser Putih Bersatu di SUGBK, Jakarta, Sabtu (13/4). Foto: Fathra N Islam/JPNN.com

jpnn.com - Pada pesta kemenangan usai Pilpres 2014, Jokowi menggelar pesta musik besar di Jakarta yang digagas oleh personel grup musik Slank. Jokowi muncul di tengah massa dengan mengacungkan salam tiga jari.

Selama kampanye Pilpres 2014, Jokowi muncul di mana-mana dengan salam dua jari. Pada pesta kemenangan, dia mengacungkan salam tiga jari sebagai simbol persatuan.

Salam tiga jari juga populer di kalangan penggemar musik, terutama rock dan menjadi salam khas mereka. Dalam setiap konser musik rock –terutama heavy metal atau yang lebih ekstrem thrash metal– salam tiga jari menjadi pemandangan yang jamak.

Baca Juga:

Ada kalangan yang menuding salam tiga jari sebagai salam iblis. Para penggemar musik bawah tanah, underground, itu dianggap mempraktikkan ritual musik setan.

Tiga jari yang diacungkan melambangkan iblis. Ibu jari sebagai kepala iblis, sedangkan jari tengah sebagai badan iblis, dan jari kelingking sebagai ekornya. Tiga jari juga disebut sebagai lambang iblis dengan kepala bertanduk dua.

Tentu tidak semua penggemar rock atau heavy metal menjadi pengikut ritual setan itu, hanya persentase kecil yang ekstrem saja yang mengamalkannya. Selebihnya, tiga jari menjadi salam persahabatan saja sebagai tanda identifikasi kelompok.

Baca Juga:

Untuk bisa diterima sebagai bagian dari komunitas, seseorang harus melakukan konformitas menyesuaikan diri dengan ritual dan tradisi komunitas. Celana jeans, jaket kulit, pakaian serbahitam, dan tentu saja rambut gondrong, menjadi identitas -meminjam istilah Durkheim- yang sudah menjadi sesuatu yang keramat bagi rock.

Konser rock dengan puluhan ribu orang yang bersama-sama meneriakkan lagu yang dibawakan penyanyi di panggung adalah ritual keramat yang membuat para penonton merasa menjadi satu kesatuan komunitas yang sama.

Jokowi, harus diakui, lebih berhasil mengidentifikasikan diri dengan kalangan milenial dan penggemar rock dibanding AHY atau Sandiaga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News