Tiga Keluarga Pemudik Terlantar

Posko Dinsosnakertrans Kota Tegal Memfasilitasinya

Tiga Keluarga Pemudik Terlantar
Tiga Keluarga Pemudik Terlantar
Sejak dioperasikan, posko menangani tiga keluarga pemudik yang terlantar karena dompetnya hilang. Pertama pada Kamis (9/9) pukul 15.15 WIB, keluarga Jaya Kusuma warga Desa Jatimulya RT 01 RW 04 Sendangsari Dayeuh Kolot Bandung. Bersama istrinya menggunakan sepeda motor dari Semarang menuju Bandung.

Kemudian Muhamad Fatoni bersama istri dan satu anak warga Desa Tumpangkrasak RT 07 RW 02 Jati Kudus. Menggunakan kendaraan roda dua dari Jakarta menuju Kudus. Datang ke posko pada hari yang sama pukul 15.45 WIB. Pada Jumat (10/9) pukul 14.10 WIB, dengan menngunakan sepeda motor Rahmat beserta istri dan satu anak, warga Gondang Tani RT 23 Gondang Sragen, dari arah Jakarta menuju Sragen.

"Penyebab terlantar kehilangan dompet dan isinya dalam perjalanan mudik lebaran. Dari dinas memfasilitasi dengan memberikan uang saku Rp 45 ribu per orang dengan tujuan Bandung. Sedang yang ke arah Kudus dan Sragen uang sakunya sebesar Rp 35 ribu perorang. Selain itu dinas juga memberikan surat pengantar untuk melanjutkan perjalanan," jela Sumito.

Menurutnya, posko orang terlantar baru kali pertama didirikan dan merupakan inovasi baru dari Dinsosnakertrans. Sedangkan dana yang digunakan adalah posting anggaran penanggulangan orang terlantar. (adi)

TEGAL -- Selama arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri 2010, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tegal membuka Posko


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News