Tiga Warisan Dokumenter Indonesia Diakui UNESCO

Tiga Warisan Dokumenter Indonesia Diakui UNESCO
Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa tengah. Foto Radar Semarang/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tiga warisan dokumenter Indonesia kembali mendapat pengakuan UNESCO sebagai ingatan dunia atau Memory of the World.

Yaitu arsip konservasi Borobudur, arsip tsunami Samudera Hindia, serta naskah cerita Panji.

Ketua Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Arief Rachman mengatakan, arsip konservasi Borobudur digagas Balai Konservasi Borobudur di bawah Kemendikbud.

Warisan dokumenter ini adalah proyek konservasi terbesar abad 20 yang didanai dunia internasional.

Ini menjadi proyek pertama menggunakan teknik modern untuk konservasi monumen.

"Pengakuan internasional terhadap arsip konservasi Borobudur mempunyai peranan penting bagi pengembangan ilmu konservasi terkini dan bisa digunakan untuk menemukan solusi bagi permasalahan konservasi yang ada," kata Arief di kantor Kemendikbud.

Dia melanjutkan, naskah cerita Panji diusulkan oleh Perpustakaan Nasional (Perpunas) RI secara join nomination dengan Malaysia, Kamboja, Belanda, dan Inggris.

"Ini atas usaha tak kenal lelah dari Prof Wardiman Djojonegoro bersama tim Perpunas untuk mendapatkan dukungan dari beberapa negara co nominator akhirnya naskah ini berhasil mendapat pengakuan sebagai ingatan dunia," paparnya.

Pengakuan internasional terhadap arsip konservasi mempunyai peranan penting bagi pengembangan ilmu terkini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News