Tim Medis TNI Jalan Kaki Sehari Demi Selamatkan Bayi Papua

jpnn.com, JAYAPURA - Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel M. Aidi mengakui banyak balita yang meninggal di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Menurutnya, informasi tentang wabah campak dan gizi buruk di sudah diterima Selasa lalu (16/1).
"Telah terjadi wabah yang mengakibatkan masyarakat meninggal sebanyak 27 orang," ungkapnya.
"Dari angka tersebut, 23 merupakan balita," lanjutnya.
Berbagai kendala membuat tim dari Kodam XVII/Cenderawasih tidak bisa segera bergerak.
Alhasil, tim baru bergerak empat hari setelah laporan diterima. Kodam XVII/Cenderawasih mengirim 12 petugas medis.
Terdiri atas seorang ketua tim, tiga prajurit TNI, dua dokter RSUD Kabupaten Pegunungan Bintang, empat perawat, serta dua ahli gizi. Mereka bertolak ke Distrik Okbab dengan pesawat Pilatus.
Dari sana, mereka melanjutkan perjalanan ke Kampung Pedam. "Ditempuh selama satu hari jalan kaki," tutur Aidi.
Perjalanan menuju tempat wabah penyakit balita tidak bisa dilalui dengan kendaraan sehingga harus berjalan kaki.
- 2 Kapten Infranteri Tangkap Bandar Narkoba di Bima, Kolaborasi dengan Warga
- Letjen Kunto Anak Pak Try Batal Dimutasi, Ini yang Terjadi
- Surat Ini Bikin Mutasi Letjen Kunto Arief Dianggap Bermuatan Politis
- TB Hasanuddin Soroti Sikap Galau TNI soal Letjen Kunto Arief
- Letjen Kunto Batal Dimutasi, Legislator: TNI Mudah Digoyah Urusan Politik
- Bea Cukai dan TNI Gagalkan Penyelundupan 445.800 Batang Rokok Ilegal di Gorontalo