Tim Medis TNI Jalan Kaki Sehari Demi Selamatkan Bayi Papua

 Tim Medis TNI Jalan Kaki Sehari Demi Selamatkan Bayi Papua
Pesawat Hercules A-1312 milik TNI AU mengangkut bantuan kemanusiaan dalam rangka menanggulangi wabah penyakit campak, difteri dan gizi buruk di Kabupaten Asmat. Foto: Puspen TNI

jpnn.com, JAYAPURA - Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel M. Aidi mengakui banyak balita yang meninggal di Kabupaten Pegunungan Bintang.

Menurutnya, informasi tentang wabah campak dan gizi buruk di sudah diterima Selasa lalu (16/1).

"Telah terjadi wabah yang mengakibatkan masyarakat meninggal sebanyak 27 orang," ungkapnya.

"Dari angka tersebut, 23 merupakan balita," lanjutnya.

Berbagai kendala membuat tim dari Kodam XVII/Cenderawasih tidak bisa segera bergerak.

Alhasil, tim baru bergerak empat hari setelah laporan diterima. Kodam XVII/Cenderawasih mengirim 12 petugas medis.

Terdiri atas seorang ketua tim, tiga prajurit TNI, dua dokter RSUD Kabupaten Pegunungan Bintang, empat perawat, serta dua ahli gizi. Mereka bertolak ke Distrik Okbab dengan pesawat Pilatus.

Dari sana, mereka melanjutkan perjalanan ke Kampung Pedam. "Ditempuh selama satu hari jalan kaki," tutur Aidi.

Perjalanan menuju tempat wabah penyakit balita tidak bisa dilalui dengan kendaraan sehingga harus berjalan kaki.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News