Tlupak Malam Jumat di Makam Bupati yang Ditembak Belanda

Tlupak Malam Jumat di Makam Bupati yang Ditembak Belanda
Patok, juru kunci makam Tumenggung Brotonegoro di Desa Nglarangan, Kecamatan Kauman, Ponorogo. Foto: Deni Kurniawan/Radar Ponorogo/JPNN.com

Hingga sekarang, Patok masih memegang teguh apa yang dipesankan leluhurnya. Yakni tiap malam Jumat, makam mesti diberi nyala lampu tlupak.

Yakni lampu tradisional berbentuk seperti mangkuk kecil yang sumbunya berada di samping. ‘’Dulu pakai minyak jarak. Karena sudah tidak ada, sekarang saya pakai minyak klentik (goreng),’’ terangnya.

Beraneka macam peziarah sudah pernah ditemui Patok. Mulai yang datang dari jauh seperti Jakarta, sampai yang datang berziarah saat tengah malam. Tidak terkeculai peziarah dari kalangan pejabat. Baik yang baru calon maupun yang telah menjabat.

‘’Ada anggota DPRD Ponorogo yang sering ke sini menjelang pemilihan, tapi setelah jadi malah blas,’’ ungkapnya sambil menyebut bupati Madiun juga sering ke makam yang dijaganya.

Menyoal peziarah, akhir bulan Suro disebut Patok menjadi saatnya makam Brotonegoro dibanjiri peziarah. Jumlahnya tembus hingga enam ribu.

Banyaknya peziarah itu disebabkan pertama kali oleh sejumlah santri dari Desa Sewulan, Dagangan, Kabupaten Madiun. Patok mengaku santri-santri tersebut diminta berziarah oleh kiainya.

‘’Lama-kelamaan tambah banyak, datang juga santri dari luar daerah,’’ ujarnya.***(irw)

Sang juru kunci makam Tumenggung Brotonegoro masih memegang teguh apa yang dipesankan leluhurnya. Tiap malam Jumat, makam mesti diberi nyala lampu tlupak.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News