Tolak Koalisi Permanen di Pilpres

Tolak Koalisi Permanen di Pilpres
Tolak Koalisi Permanen di Pilpres
JAKARTA - Usul perlunya koalisi permanen yang disuarakan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dianggap sulit terealisasi. Partai Golkar menegaskan usul koalisi permanen tersebut tidak ideal dengan sistem pemilu di Indonesia saat ini.

"Koalisi permanen itu harus dimulai dari sistem pemilunya. Kalau sekarang, itu absurd," ujar anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Golkar Taufiq Hidayat saat dihubungi kemarin (19/5).

Menurut dia, sistem pemilu yang telah disepakati DPR dan pemerintah saat ini menunjukkan tahap yang berbeda antara pemilu legislatif dan presiden. Sementara itu, untuk membentuk koalisi permanen, Taufiq menilai perlu dilakukan pemilu serentak demi menjamin kontrak politik masing-masing parpol. "Sebab, (koalisi) itu akan kalkulatif," ujar mantan ketua Panja Revisi UU Pemilu tersebut.

Konteks pemilu serentak, kata Taufiq, bisa dilakukan dalam dua hal. Yakni, pemilihan legislatif dan eksekutif hingga di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Selain itu, pemilu serentak bisa dilakukan untuk pemilihan legislatif dan presiden saja. "Jika ada pemilu serentak, koalisi bisa diadakan. Sebab, semua akan melihat posisi masing-masing," ujarnya mengingatkan.

JAKARTA - Usul perlunya koalisi permanen yang disuarakan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dianggap sulit terealisasi. Partai Golkar menegaskan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News